Cekcok Berujung Maut di Lempuing, Seorang Pria Tewas Ditusuk Pisau

caption : Polres OKI melaksanakan press release kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Radarsriwijaya.com, (Lempuing). – Kepolisian Sektor (Polsek) Lempuing berhasil mengungkap kasus penganiayaan yang berujung pada kematian seorang pria berinisial A (33), warga Desa Tebing Suluh, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, SH, SIK, MH, mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (5/5/2025).

Menurut Kapolres, peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 18.40 WIB di Dusun I, Desa Tebing Suluh. Saat itu, korban A mendatangi rumah pelaku K (33) untuk mengambil sebuah obrok (keruntung). Namun, situasi memanas dan terjadi adu mulut yang berujung pada pertengkaran fisik antara keduanya.

“Dalam perkelahian tersebut, korban diduga lebih dulu memukul pelaku. Merasa terancam, pelaku kemudian mencabut sebilah pisau dari pinggang kanannya dan menusuk korban hingga mengalami luka serius,” jelas AKBP Eko.

Setelah insiden tersebut, pelaku membawa korban ke Klinik Toya di Desa Tugu Mulyo untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sayangnya, setelah menjalani perawatan selama sekitar tujuh jam, korban dinyatakan meninggal dunia.

Menindaklanjuti kejadian itu, Kapolsek Lempuing, AKP Usman Gumanti, bersama tim opsnal bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku di Klinik Toya sekitar pukul 19.30 WIB pada hari yang sama.

Dalam kasus ini, polisi turut menyita sejumlah barang bukti, antara lain sebilah senjata tajam jenis pisau, satu buah obrok (keruntung), serta rekaman CCTV yang merekam kejadian.

Kapolres OKI menambahkan bahwa motif sementara dari tindakan pelaku diduga karena emosi sesaat setelah mendapat pukulan dari korban. Meski demikian, proses hukum tetap berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Pelaku dijerat Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dan lebih mengedepankan jalan damai guna mencegah terjadinya tragedi serupa,” pungkasnya. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *