8 Perampok Bersenpi Dobrak Rumah Wayan

**Kejahatan Menggunakan Senpi Menghawatirkan
KAYUAGUNG – Tindak Pidana dengan menggunakan senjata api rakitan (senpira)  tampaknya makin menghawatirkan terjadi di Kabupaten ogan Komering Ilir (OKI).
Belum lepas dari ingatan kita,   Sopir travel tewas setelah dihujani tembakan oleh empat pelaku tak dikenal. Korbannya Husni Thamrin (45) warga Desa Kota Tanah, Kecamatan Semendawai, Suku III, Kabupaten OKU Timur, pada kamis (21/9) sekitar pukul 19.00 wib.
Kejadiannya di jalan tanggul /jalur irigasi Dusun I Desa Tugumulyo Lempuing OKI. Saat itu korban dibuntuti empat pelaku menaiki dua sepeda motor. Tiba di lokasi kejadian, pelaku lalu menyalip dan menghentikan mobil korban dengan cara menghentikan sepeda motor di tengah jalan.
Kemudian pelaku mengelilingi mobil korban setelah itu langsung menembak ke arah korban sebanyak enam kali. Usai menembak korban pelaku langsung melarikan diri.
Atas kejadian itu korban tewas dengan luka tembak di bagian pipi sebelah kanan, kepala sebelah kanan, lengan kanan, dan  pinggang sebelah kanan.
Kejahatan dengan senjata api ini kembali terjadi,  namun bedanya kali ini pelaku dengan menggunakan senjata api tersebut motifnya perampokan.
Perampokan dengan cara mendobrak pintu tersebut disertai dengan penodongan menggunakan senjata api terjadi pada korban bernama Wayan (37), Senin dini hari (25/9),kemarin.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan,  Kejadian berawal dari korban yang tinggal di Desa Rotan Mulya Kecamatan Mesuji Raya tersebut sedang berisitrahat didalam rumah, dan anak istrinya sedang tertidur didalam kamar.
Kemudian keheningan malam tiba-tiba dikejutkan dengan suara dobrakan pintu depan rumah korban, kemudian korban terbangun untuk mengetahui lebih lanjut suara tersebut.
Namun pada saat korban keluar dari dalam kamar,   tiba tiba sekitar delapan orang yang telah mendobrak dan masuk ke rumah korban tersebut menodongkan senjata api (pistol) kearah Wayan.
Tidak itu saja, istri dan kedua anaknya pun di ikat oleh para perampok, lalu perampok memaksa korban untuk menyerahkan uang. Jika tidak diberikan uang yang diminta maka mereka sekeluarga akan dibunuh.
Karena tidak ada pilihan lain akhirnya korban menunjukan tempat uang yang disimpan Rp.  100 juta kepada pelaku.
Sementara itu beberapa orang tetangga korban yang berusaha untuk memberikan pertolongan justru diancam pelaku dengan todongan senjata api. Agar tidak melakukan tindakan apapun jika tidak ingin ditembak.
Usai menggasak uang milik korban, pelaku lalu kabur ditengah kegelapan malam,  selanjutnya barulah peristiwa ini dialporkan ke polisi.
Kapolres OKI AKBP Ade Harianto SH MH didampingi Kasubag Humas Polres OKI Ipda Ilham Parlindungan SH membenarkan adanya kejadian tersebut,  menurutnya,  saat ini jajaran Polsubsektor mesuji Raya yang di back up Polsek Mesuji dan team Buser Satreskrim Polres OKI sedang melakukan penyelidikan untuk memburu para pelaku.
“Terkait dengan kerugian uang yang dilaporkan Korban Rp. 100 juta, kejadiannya tengah malam, upaya tetangga berusaha menolong dan diancam pelaku. Kita selalu dan sering menghimbau kepada masyarakat agar jangan menyimpan uang di rumah dengan jumlah besar. Tetapi apa mau dikata, sebab masyarakat tidak bisa kalau tidak menyimpan uang tunai dengan jumlah besar, apalagi mereka yang berprofesi jual beli karet,”ujarnya, Selasa (26/9).

Kendati begitu, kita tetap akan terus menghimbau masyarakat jangan lagi menyimpan uang dengan jumlah besar di rumah.

“Dan mengenai kasus perampokan ini, mudah-mudahan segera dapat terungkap dan pelaku berhasil ditangkap,” pungkas dia

Sementara itu menurut  salah seorang warga Desa Mataram Jaya NN mengatakan,  Kejadian perampokan bersenjata api ini sudah sering kali terjadi,  namun sepertinya para pelaku belum berhasil diringkus.
“Sekitar beberapa waktu lalu perampokan dengan modus serupa terjadi di desa Mataram Jaya,  korban mengalami kerugian Rp.  200 juta. ” katanya.
Menurutnya,  hal yang paling menakutkan adalah para pelaku yang jumlahnya banyak tersebut ada yang sengaja menjaga didepan rumah tetangga korban, dimana pada saat ada tetangga yang akan memberikan pertolongan sudah dihadang pelaku terlebih dahulu.
“Padahal rumah korban itu berada dilingkungan ramai penduduk,  namun warga tidak berdaya untuk membantu karena diancam dengan menggunakan senpi.” katanya.
Dirinya berharap keamanan di wilayah Kecamatan Mesuji Raya agar lebih ditingkatkan sehingga dapat memberikan rasa aman bagi warga.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *