photo : Camat Pedamaran Herkoles (baju putih celana hitam) tampak sedang meninjau lokasi jalan setapak bertiang yang ambruk tersebut.
Radar Sriwijaya (OKI),- Jalan setapak bertiang yang dibangun dengan Dana Desa (DD) di Desa Pedamaran 1, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ambruk. Padahal informasi yang didapat, jalan setapak ini dibangun pada tajun 2018 lalu.
Informasi yang dihimpun dari warga setempat, jalan setapak bertiang yang ambruk pada Rabu (15/1) sore ini dibangun menggunakan Dana Desa tahun anggaran 2018, yang lokasinya berada di Dusun I.
“Tidak tahu apa sebabnya. Yang jelas ini baru selesai dibangun sekitar satu tahun dua bulan lalu. Jarang dilalui sepeda motor, karena lebih sering dilalui pejalan kaki,” ujar warga setempat, Pani, Kamis (16/1).
Dirinya juga mempertanyakan, kenapa jalan setapak bertiang yang dibangun di atas rawa yang arus airnya tidak begitu deras, dengan panjang sekitar 100 meter tersebut bisa ambruk.
“Itu kan baru (selesai) dibangun, jalan itu juga bukan dibangun di atas sungai yang arusnya deras,” cetusnya.
Ia menyebut, ambruknya jembatan tersebut memang tidak begitu mengganggu aktivitas masyarakat, karena memang masih ada jalan lain yang menghubungkan antara dua pemukiman warga setempat.
“Kalau aktivitas masih bisa dilakukan, tapi memang dengan adanya jalan ini perjalanan bisa lebih singkat. Lewat jalan lain agak jauh,” tandasnya.
Sementara itu, Feri selaku Tim Pelaksana Kegiatan Desa Pedamaran 1 menyatakan, penyebab ambruknya jembatan itu diduga akibat tingginya curah hujan beberapa hari belakangan ini, sehingga terjadi pergeseran tanah tempat pondasi ditanam. Pihaknya juga berjanji, akan segera melakukan perbaikan terhadap jembatan tersebut.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres OKI, AKP Agus Prihadinika mengaku akan segera melakukan pendalaman dalam kasus robohnya jembatan setapak bertiang yang telah menelan dana ratusan juta rupiah itu.
“Terima kasih informasinya, akan segera kita dalami,” ujar Kasat Reskrim.(den)