Foto : Sungai Rebo, Banyuasin — Tim UNSRI
Radar Sriwijaya, (Banyuasin) – Sebanyak 20 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sriwijaya dengan Skema Pengabdian Berbasis Kewirausahaan, Senin (27/10/2025).
Kegiatan bertajuk “Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM Melalui Pendampingan Perizinan dan Labelisasi PIRT Produk Olahan Pangan di Desa Sungai Rebo Kabupatpen Banyuasin” ini dilaksanakan di Balai Desa Sungai Rebo, dan diikuti dengan antusias oleh para pelaku usaha olahan pangan lokal seperti telur asin, keripik pakcoy, hidroponik dan beras sehat.
Tim pengabdian terdiri atas Dr. Ir. Yulian Junaidi, M.Si. selaku ketua, serta anggota Prof. Dr. Ir. Sriati, M.S., Dwi Wulan Sari, S.P., M.Si., Ph.D., dan Muhammad Arbi, S.P., M.Sc. dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta memperoleh pendampingan langsung mengenai tata cara pengurusan izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT), penyusunan dokumen legalitas usaha, serta praktik desain label produk sesuai ketentuan BPOM dan Dinas Kesehatan.
“Selama ini banyak pelaku usaha kesulitan menjual produk mereka ke pasar modern karena tidak punya izin PIRT dan label sesuai standar. Melalui pendampingan ini, kami ingin membantu mereka agar produknya legal, aman, dan lebih kompetitif,” jelas Dr. Yulian Junaidi selaku Ketua Tim Pengabdian.
Salah satu peserta, Baidah, pelaku usaha telur asin, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Saya baru tahu ternyata mengurus PIRT tidak sesulit yang saya bayangkan. Sekarang saya bisa membuat label sendiri dan paham dokumen apa saja yang dibutuhkan,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Sriwijaya dalam mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Melalui program ini, diharapkan UMKM di Desa Sungai Rebo dapat meningkatkan daya saing produk, memperluas pasar melalui e-commerce, serta menghidupkan kembali rumah produksi desa sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh Universitas Sriwijaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 juta.






