Ponton PDAM Unit Tanjung Baru OKU Diganti Karena Keropos Dimakan Usia

Foto: Pergantian ponton. ( armizi/radar sriwijaya).

Radar Sriwijaya (OKU) – Distribusi air bersih dari PDAM UP Tanjung Baru kabupaten OKU sumatera selatan, dipastikan terganggu selama dua hari. Gangguan yang dimulai Rabu (26-27 Agustus 2020).

Terganggunya distribusi air kepelanggan lanyaran pihak PDAM mau mengganti pon yang lama dengan yang baru, mengganti satu unit ponton intake baru dan koneksi intake baru. Karena intake lama rusak.

Direktur PDAM OKU, H. Abi Kusno, SE, melalui kabag teknik, Asril, ST yang di dampingi kasi produksi Masri dan kepala Unit tanjung baru Martin, mengatakan, pengantian ponton ini di lakukan karena ponton yang lama sudah rusak akibat di makan usia.

“Ponton yang lama ini sudah sejak tahun 2012 hingga sudah keropos , memang selama ini sudah sedikit keropos tapi masih bisa dipakai dengan cara kita tampal sulam dengan plat tapi lama kelama-kelamaan yang keropos bertambah terus dan terpaksa kita ganti dengan yang baru.”ujar Asril kamis 27/08/202.

Untuk pemasangan ponton ini lanjut Asril ada Beberapa kawasan pelanggan yang mengalami gangguan tapi tidak mati hanya saja airnya sedikit lambat dari hari biasanya karena pompa yang dioprasikan hanya dua karena satunya itu tadi pontonnya lagi diganti dengan yang baru.

“Wilayah yang mengalamai gangguan yakni kawasan Rs Holindo, Pancur, Kemiling, Jln Garuda, Air Karang, Sukaraya, dan SPK. Kemudian, Kemalaraja, Kampung Baru dan Pasar Baru. Kemudian Jln A Yani hingga Kemelak.”terang Asril.

Sekedar mengingatkan, di UP Tanjung Baru ada tiga ponton intake yang beroperasi. Masing-masing berkapasitas 30 liter/detik dua unit dan 20 liter/detik satu unit.

“Ponton intake 20 liter/detik mengalami kerusakan, akibat pengeroposan sehingga kondisi terakhir, ponton tersebut miring ke salah satu sisi. Pengeroposan akibat termakan usia.”ungkap Asril.

Sebenarnya ponton ini sudah sejak beberapa bulan yang lalu mau kita ganti karena air sungai selalu meluap makan pengerjaannya harus tertunda dan baru sekarang bisa dilakukan sebab air sudah surut.”pungkas Asril.(Diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *