Kabupaten OKU Sepakat Pemilu 2019 Damai

Radar Sriwijaya (OKU) – Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Drs. Johan Anwar secara resmi membuka pelaksanaan Deklarasi Pemilihan Umum Damai dan Berintegritas Tahun 2019.

Acara yang diselenggerakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati OKU dihadiri Ketua KPU Naning Wijaya, Ketua Bawaslu Dewantara Jaya, Kaban Kesbangpol Taufiq, Kasdim 0403/OKU Mayor Inf Sukriyanto, Dansubdenpom Kapten CPM Gatot Udiyono, Kabag Ops Kompol Yuskar, Kepala OPD, Perwakilan BUMN/BUMD , Tokoh Agama, Toko Amsyarakat dan undangan lainnya, Rabu (17/10).

Dalam deklarasi damai ini, masing-masing perwakilan partai politik bersama Muspida OKU  membacakan deklarasi yang dipimpin Wabup OKU Johan Anuar. Dalam deklarasi ini disampaikan bahwa tim kampanye, para pendukung dan peserta pemilihan umum berjanji akan mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Wabup OKU mengajak seluruh masyarakat dan parpol, untuk menyuskeskan pemilu 2019, dan menjadikan pemilu sebagai sejarah bagi republik ini karena baru kali pertama kali dilakukan pencoblosan secara serentak termasuk presiden dan wakil presiden.

“Kita sukseskan pemilu 2019, jangan sampai kita terpecah belah, masyarakat untuk tidak reaktif terhadap berita-berita hoax dan informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan.” katanya.

Saat ini kompetisi politik untuk menarik simpati rakyat dan meraih suara rakyat sudah mulai digaungkan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan dalam pemilu tahun 2019. Oleh karenanya, semua pihak memiliki tanggung-jawab bersama untuk menjamin situasi yang nyaman, damai, rukun dan tertib.

“Jadikanlah pemilu ini sebagai pemilu yang damai, dan jadikan sebagai perlombaan bukan pertandingan yang harus saling sikut, karena Kabupaten OKU sudah sukses menggelar Pemilukada 2018.” tukasnya.

Dalam kaitan ini, pemerintah telah menggariskan komitmen bangsa yang harus dipatuhi dan ditegakkan atas dasar hukum yaitu mencegah terjadinya praktek politik yang tidak bermartabat, seperti Money politic, intimidasi dan kampanye negatif. Dan lebih membahayakan lagi adalah indikasi semakin meluasnya penyebaran isu SARA, dengan mempertentangkan Etnis dan Agama.

Ketua Bawaslu Kabupaten OKU, Dewantara Jaya mengajak seluruh parpol dan masyarakat untuk mensukseskan pesta demokrasi pemilu 2019 dengan menolak berbagai upaya yang saling menjatuhkan dan saling membenci. Apalagi politisasi SARA.

“Kita harus bentuk kerukunan antar umat beragama dalam rangka ketahanan nasional. Sebab, politik uang sangat merusak sendi-sendi alam demokrasi Indonesia,” jelasnya.

Ketua KPU Kabupaten OKU, Naning Wijaya mengatakan, semua pihak hendaknya menjauhkan diri dari penyebaran berita bohong yang dapat menimbulkan perpe­cah­an di antara masyarakat. Peserta pemilu juga diminta tidak memainkan isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) agar proses pesta demokrasi berjalan dengan baik.

KPU berharap, peserta pe­milu dapat memanfaatkan ma­sa kampanye melalui kampanye damai, tertib, tidak mela­kukan politisasi SARA, tidak menyebar berita hoaks, tidak melakukan politik uang, dan tidak saling menghujat.

Sebaliknya, para kandidat justru diminta untuk berkompetisi dan menarik minat pe­milih dengan solusi-solusi yang baik untuk masyarakat. Selain mengedukasi masya­rakat.

Deklarasi pemilu da­mai yang dilakukan hari ini menjadi ajang KPU untuk memperkenalkan sekaligus me­­nyosialisasikan peserta Pe­milu 2019. Manfaatkan masa kampanye sebaik-baiknya dengan me­na­warkan visi, misi, dan prog­ram kampanye. Nantinya, kam­panye diharapkan dapat memberikan pendidikan politik kepada pemilih dan dapat me­ningkatkan angka partisipasi pemilih, pungkasnya (Diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *