Pasar Semerawut, Pedagang Jualan di Kaki lima

Radar sriwijaya(OKU) – Saat ini para pedagang  dimana-mana mulai  ramai didatangi orang untuk berbelanja kebutuhan walaupun tempatnya jauh. Namun hal ini kadang pula  membuat semeraut kota. karena yang namanya pedagang selalu ingin dagangannya laku dan mendapatkan untung yang banyak.

Untuk mengejar itu maka para pedagang ingin selalu didepan agar barangnya cepat dilihat orang dak bisa laku terjual.dan menggelar dagangannya di kaki lima, seperti yang terjadi di pasar baru Baturaja.

Dev (33) salah seorang pedagang pasar Baru Baturaja. saat dibincangi kemarin (30/5/2018) mengatakan, terpaksa berjualan di kaki lima.

“Sebenarnya kami bukannya mau berjualan di pinggir jalan (kaki lima) seperti ini, tapi ini terpaksa kami lakukan karena masih ada yang membuka lapak di kaki lima, kami yang ada los dan kios di bagian dalam menjadi sepi, sebab pembeli tidak ada lagi yamg mau masuk kedalam, apa lagi sampai naik ke lantai dua.” ujarnya.

Nah, los atau kios yang ada di dalam tetap buka tapi mereka juga menggelar di kaki lima ini, sebab kalau hanya mengandalkan los lama -lama bisa bangrut.

“Khususnya saya, karena pembeli tidak lagi masuk kedalam. Kalau kawan kami yang ada dilantai dua tidak ada lagi yang buka, semuanya sudah pindah kebawah dan berjualan di kaki lima.” jelasnya.

Dev menjelaskan, bagi yang buka los atau kios setiap hari bayar ditambah lagi uang bulanan, sedangkan di kaki lima hanya bayar setiap hari tanpa uang bulanan.

“Kami mau saja hanya buka los atau kios asal semua, jangan ada yang di kaki lima lagi. sebenarnya bisa di tertipkan asal pengelolah pasar memang sungguh-sungguh dan yang jelas harus tegas jangan tebang pilih.” pintanya.

Sementara Lisa (36) salah seorang warga yang mau berbelanja saat di bincangi menuturkan, pasar baru ini tertib kalau ada rombongan pol pp, kalau tidak ada sudah pasti kaki lima ini dikuasi oleh pedagang.

“Sebenarnya mereka ini rata-rata memiliki los atau kios tapi mereka tetap saja buka di kaki lima.” ujarnya.

Menurut Lisa, jalan ini sebenarnya bisa di lewati mobil tapi sekarang tidak bisa lagi, selain pedagang yang memakai jalan, juga parkir yang semeraut dan juga memakai jalan di tambah lagi tukang ojeg dan bentor yang mangkal menunggu penumpang, sehingga membuat kemacetan, kalau ini mau tertip pihak pasar harus tegas dan pemerintah jangan tebang pilih pungkasnya.(diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed