Radar Sriwijaya – Emosi ratusan massa dari Kikim Area, sudah tidak terkendali. Personil Dalmas Polres Lahat yang melakukan pengamanan, terpaksa mengambil tindakan tegas. Setelah massa sampai melakukan serangan fisik, dan melempari petugas. Bahkan, mobil watercanon diturunkan untuk menghalau massa.
Tiga orang yang diduga provokator, diamankan personil Satreskrim Polres Lahat, rupanya membuat emosi massa makin menjadi. Sayangnya berbagai upaya membubarkan massa tidak berhasil, membuat Polres Lahat mengeluarkan peringatan keras.
“Massa sudah tidak bisa dikendalikan, makanya kami lakukan tindakan tegas. Satu orang terkapar terkena peluru karet petugas. Membuat nyali massa ciut, hingga membubarkan diri,” ujang Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi SIK, Jumat (26/1/2018).
Tindakan tegas Polres Lahat itu bukanlah kejadian sebenarnya, hanya simulasi sistem pengamanan kota OPS Praja Musi, dalam pengamanan pilkada serentak 27 Juni mendatang.
Ceritanya massa salah satu pasangan Calon Bupati dan Wabup Lahat, ngotot penghitungan ulang. Hingga melakukan unjuk rasa ke kantor KPU Lahat. Massa mengklaim, saksi mereka tidak menandatangi berita acara di tingkat KPPS hingga PPK.
Sedangkan KPU tidak akan melakukan penghitungan ulang, sebab tahapan pilkada sudah dilalui.
“Kita memastikan kesiapan jelang pilkada. Ini hanya simulasi, bukan berarti masyarakat Kikim Area rawan untuk melakukan demo,” sampai Kasubag Humas, Ipda Sabar T. (man).