Radar Sriwijaya – Beberapa hal yang dikhawatirkan Komisi IV DPRD Sumsel saat melakukan sidak ke lokasi pembangunan Jembatan Musi VI di kawasan Makrayu, Kecamatan IB II, Palembang, Jumat (26/1/2018).
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati SH MH, kunjungan mereka ini untuk mengawal program unggulan Sumsel terutama pembangunan Jembatan Musi VI agar bisa menjadi jalan alternatif dan mengurai kemacetan di kota Palembang dari ilir ke ulu dan begitu sebaliknya.
“Hasil kunjungan kita ini, saya lihat kita memang banyak menghadapi kendala.
Pertama kendala pembebasan lahan dimana pembebasan lahan.
Ternyata masih banyak rumah warga yang pertama belum dibebaskan ataukah mereka belum mau dibebaskan.
Ataukah mereka ada kendala lain itu menghambat progres pembangunan Jembatan Musi VI,” ungkap Anita.
Selain itu pihaknya melihat bentang Jembatan Musi VI tersebut sampai di awal 2018 ternyata belum tersambung.
“Yang kami khawatirkan pada saatnya nanti Asian Games itu belum dapat dipergunakan secara maksimal.
Kita mengharapkan dalam waktu-waktu kedepan ini untuk PT Nindya Karya selaku yang mendapatkan pekerjaan ini untuk mengoptimalkan pekerjaannya.
Begitu juga PU Bina Marga dalam pengawasan maupun mengkondisikan bagaimana pembebasan lahan harus segera dilaksanakan.
Karena hal ini betul-betul menjadi kebanggaan Sumsel sehingga apalah artinya nanti kalau itu belum bisa kita manfaatkan saat Asian Games,” kata politisi Partai Golkar ini.
Diharapkan pada bulan Juni, pihak Nindya Karya sudah bisa melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan anggaran walaupun belum 100 persen.
“Mereka harus optimal mengerjakan Jembatan Musi VI ini karena tadi mereka mengatakan Juli semuanya bisa selesai.
Karena tadi disampaikan anggaran tahap pertama dan tahap kedua kita mulai tahun 2015.
2015 tahun jamak sampai tahun 2017, 2017 kita sambung lagi tahun jamak sampai tahun 2018, sehingga kita tidak ingin apa yang kita programkan.
Kita anggarkan untuk pembangunan Musi VI itu menjadi mubazir,” katanya.
Menurutnya anggaran pembangunan Jembatan Musi VI sendiri sudah memakai prosestasi cukup besar untuk infrastruktur di Sumsel.
“Totalnya pertama Rp330 miliar dan 230 miliar, Rp550 miliar, sehingga ini memang PR PU Bina Marga selaku pemegang kuasa anggaran untuk mengontrol Nindya Karya yang mendapatkan tugas untuk itu sesuai progres yang dibuatnya, kita akan pantau terus.
Jangan sampai kami dari Komisi IV dianggap kami setelah mengesahkan anggaran itu kita tidak peduli lagi,” ujarnya.
“Mereka harus optimal mengerjakan Jembatan Musi VI ini karena tadi mereka mengatakan Juli semuanya bisa selesai.
Karena tadi disampaikan anggaran tahap pertama dan tahap kedua kita mulai tahun 2015.
2015 tahun jamak sampai tahun 2017, 2017 kita sambung lagi tahun jamak sampai tahun 2018, sehingga kita tidak ingin apa yang kita programkan.
Kita anggarkan untuk pembangunan Musi VI itu menjadi mubazir,” katanya.
Menurutnya anggaran pembangunan Jembatan Musi VI sendiri sudah memakai prosestasi cukup besar untuk infrastruktur di Sumsel.
“Totalnya pertama Rp330 miliar dan 230 miliar, Rp550 miliar, sehingga ini memang PR PU Bina Marga selaku pemegang kuasa anggaran untuk mengontrol Nindya Karya yang mendapatkan tugas untuk itu sesuai progres yang dibuatnya, kita akan pantau terus.
Jangan sampai kami dari Komisi IV dianggap kami setelah mengesahkan anggaran itu kita tidak peduli lagi,” ujarnya.
“Insya Allah bisa selesai sebelum Asian Games,” katanya.
Untuk pembebasan lahan dan rumah yang kini masih terkendala menurutnya untuk rumah diseberang ulu ada sekitar 4 sampai 5 rumah sedangkan di seberang ilir masih ada 30 sampai 40 rumah.
“Terkendala sekarang ini pembebasan lahan, informasi yang kami dapat itu tinggal pembayaran,” katanya.
Untuk pembangunan Jembatan Musi IV yang masih berat menurutnya pemasangan pilar P1, P2 dan P3 dan P11 dan abodemen.
“Kalau pembebasan lahannya cepat selesai, Insya Allah bisa kami kerjakan,” katanya.
Untuk anggaran pembangunan Jembatan Musi VI ini menurutnya untuk tahap kedua Rp219 miliar untuk 2017 dan 2018.
Sedangkan pembangunan tahap I tahun dianggarkan untuk tiga tahun anggaran tahun 2015, 2016 dan 2017.
“Total keseluruhan pembangunan Jembatan Musi VI sekitar Rp553 miliar,” ujarnya. (man)