Pengunjung Air Terjun Curup Tenang Kecewa Dengan Petugas

Radar Sriwijaya (OKU) – Tempat wisata air terjun curup tenang yang ada didesa Bedegung Kecamatan tanjung agung  kabupaten muara Enim Sumatera Selatan senin (1/1/2018) dipadati pengunjung.

Para pengunjung datang ketempat ini berasal dari berbagai kabupaten yang ada di Sumatera Selatan seperti kabupaten OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Lahat, Empat lawang bahkan ada yang adatang dari Lampung dan Palembang. Tapi sejumlah pengunjung yang datang merasa kecewa.

Alnah (20)  salah satu pengunjung yang berasal dari palembang saat di bincangi mengatakan. dirinya  datang  jauh-jauh dari palembang bersama dengan keluarga, berangkat dari palembang sekitar puikul 05.00 wib, dan  tiba dilokasi pukul 15.00 wib.

“Kami sedikit kecewa datang kesini, mengapa saya katakan begini, sebab mulai pintu gerbang kami harus berjalan kaki untuk menuju lokasi air terjun yang jaraknya lebih dari satu kilo meter. Karena banyaknya pengunjung yang datang kesini ujarnya.”

Selain harus berjalan kaki, jalan menuju lokasi sangat becek dan juga berlumpur, Akibatnya jalan kaki yang ditempuh juga hampir satu jam, untuk sampai kelokasi air terjun.

“Kami liburan kesini hanya untuk berwisata sekalian untuk mandi di air terjun, tapi itu tadi selain kecewa karena harus berjalan kaki menuju lokasi, kami harus kecewa untuk kedua kali, mengapa saya katakan kecewa yang kedua kali, karena air terjunnya berwarna coklat (keruh) sehingga niat kami untuk mandi harus batal karena airnya kotor, airnya berwarna coklat ini disebabkabkan oleh hujan sejak malam hari hingga siang makanya jalannya becek dab berlumpu.”  Jelasnya.

Alnah menjelaskan, untuk tiket masuk empat puluh ribu satu motor dan dua orang penumpang, sedangkan untuk mobil enam puluh ribu di tambah dengan tiket masuk orang yang dalam mobil sebesar sepuluh ribu perorang.

“yang jelas kami yang datang kesini sangat kecewa, pokoknya kecewa dengan keadaan seperti ini, di tambah tidak ada pengaturan sama sekali oleh pertugas wisata yang ada disini, seharusnya kalau memang ramai, Diatur dong. Terutama parkirnya biar tidak macet, tadi untuk memarkirkan mobil saja sudah lama,  itu juga hanya  sampai ke pintu gerbang masuk, dan kami masih  harus berjalan kaki untuk menuju lokasi, selain itu petugas tiketnya bukan di loket tapi di pinggir jalan dan tiketnya terlalu mahal.” pungkasnya. (diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *