Meniti 20 Hari Diputar Dijejawi

**Meski Hujan Warga tetap Antusias.

Radar Sriwijaya (OKI) – Tidak seperti biasanya, pemandangan di Desa Sukadarmo Kecamatan Jejawi OKI. Jalan belakang Desa tersebut Jumat (15/12/2017), Sore  menjadi riuh redam oleh ratusan warga yang tumpek di jalanan.

Pemasangan MMT (layar putih) yang membelah jalan utama desa menarik warga untuk menyaksikan persiapan pemutaran film

“Meniti 20 Hari” (M20H) di desa itu.  Tak tanggung-tanggung, Sang Sutradara film M20H, Ari Musbarianto turun langsung ke lokasi untuk ikut mendesain lokasi guna nonton bareng (nobar) di desa yang menjadi lokasi shoting film M20H tersebut.

Persiapan usai. Semua hal-hal teknis sudah siap. Sekitar pukul 20.00 WIB,  film perdana hasil produksi Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) PP Muhammadiyah Jakarta dan Mixpro Yogyarakta ini mulai diputar, Jumat (15/12/2017) sekitar pukul 20.00 WIB.

Tapi takdir tak bisa ditolak. Baru 15 menit film diputar hujan mengguyur deras. Tak ayal ratusan warga seketika berlari dan menepi di sejumlah rumah warga yang dekat dengan lokasi nobar. Namun, film terus diputar hingga usai.

Sumrahadi (53) salah satu tokoh masyarakat Desa Sukadarma merasa bangga karena desanya dapat menjadi lokasi shoting.

“Saya bangga, karena desa ini bisa masuk dalam film ini. Apalagi diantara pemain ado yang dari warga sini, wah saya bangga sekali,” ujar Guru SD Negeri 1 Desa Sukadarma ini saat ditemui di lokasi usai nobar film M20H, Jumat (15/12/2017).

Film berdurasi 90 menit ini, sebagian adegan mengambil lokasi shotingnya di Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi Kabupaten OKI. Bahkan diantara warga setempat ada yang secara spontan didaulat ikut main dalam film ini.

Pemutaran fim M20H di Jejawi ini mengiringi roadshow pemutaran film di sejumlah kota di Sumsel, setelah sebelumnya sudah diputar di 50 kota di Indonesia di luar Sumatera Selatan.

Film yang mengadaptasi kisah Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1968-1980, A.R Fachruddin muda ini mengandung unsur pendidikan karakter yang baik untuk anak muda zaman sekarang.

“Film ini adalah salah satu upaya Muhammadiyah untuk melakukan reformasi budaya, lewat berbagai bidang seperti film, musik, dan lainnya,” ujar Sukriyanto, LSBO PP Muhammadiyah, saat jumpa pers sebelum lounching film M20H di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), beberapa waktu lalu. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *