** Terendam Setinggi Betis Orang Dewasa.
Radar Sriwijaya (OKI) – Ruas Jalan Sepucuk Kayuagung yang menghubungkan lima kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terancam putus dan tidak dapat dilalui, Pasalnya, Akses transportasi yang merupakan “urat nadi” masyarakat kondisinya saat ini terendam air setinggi betis orang dewasa.
Memang sebagian dari jalan sepucuk ini sudah dibangun dengan konstruksi cor beton yang saat ini juga sudah mengalami kerusakan di berbagai titik, namun sebagian lagi masih berbentuk pengerasan batu agregat.
Camat Pedamaran Timur Ari Mulawarman S.STP, M.Si saat dikonfirmasi, Jumat (15/12) membenarkan kondisi jalan sepucuk yang terendam air, meskipun masih dapat dilalui namun camat menghawatirkan kondisi tersebut akan sangat membahayakan para pengendara serta dapat mempercepat kerusakan jalan yang terendam.
“Mamang kondisi jalan terendam air karena memang debit air di sekitar jalan poros sepucuk sedang tinggi meskipun sudah ditimbun, ketinggiannya sekitar separuh dari ban mobil strada, saya baru dapat laporan lagi, kondisi terbaru.” Kata Ari.
Menurutnya, selama ini masyarakat dari Cengal, Sungai Menang maupun dari Pedamaran Timur untuk menuju ke Kayuagung lebih dekat dengan melewati jalan sepucuk, selain itu kondisi jalan cukup baik. Biasanya kendaraan yang melintas ini merupakan kendaraan pengangkut hasil perkebunan seperti karet maupun sawit dan membawa barang-barang lainnya.
“Kondisi jalan yang terendam ini tentu akan sangat mudah mengalami kerusakan bahkan bisa putus, apalagi jika kendaraan yang melintas itu bermuatan berat, kalau tidak salah itu masuk wilayah cinta jaya Kecamatan Pedamaran.” katanya.
Oleh sebab itu Camat menghimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu terutama kendaraan bermuatan berat dari arah Pedamaran TImur menuju ke Kayuagung kiranya dapat melewati jalur alternative lain.
“Kalau jalan terendam pasti akan lembut apalagi jalan yang terendam ini baru pengerasan, kita himbau kepada masyarakat sebaiknya kendaraan berat untuk sementara waktu tidak melintas.” Tukasnya. (den)