Anak Istri Terduga Teroris Banyuasin Mengurung Diri

Radar Sriwijaya (BA) – Tempat tinggal terduga teroris, AH di perumahan Griya Elok Permai, Kecamatan Kenten, Kabupaten Banyuasin, dipasang police line atau garis polisi dan dijaga ketat oleh petugas Polri serta TNI, Senin (11/12).

Istri terduga teroris dan 4 orang anaknya yang masih balita dan satu diantaranya baru berumur 2 minggu, belum terlihat keluar rumah dan mengurung diri dalam rumah.

Pintu depan tertutup rapat dan setiap jendela meski dibuka dihalangi gordeng. Dari luar, terdengar suara anak-anak sedang tertawa bermain dan samar-samar suara wanita seperti melantunkan ayat suci.

Musanah (35) tetangga terduga teroris mengatakan, sejak penangkapan Minggu sore, belum terlihat sang istri melakukan aktifitas di luar rumah, belanja atau membeli kebutuhan sehari-hari.

“Mungkin stok makanan di rumahnya masih ada, jadi belum mau keluar atau barang kali masih takut pasca-kejadian ini,” kata Musanah.

Padahal, lanjut Musanah, anak terduga teroris itu masih kecil-kecil. Paling tua belum genap 6 tahun dan yang bungsu baru lahir 2 minggu lalu.

“Kasihan juga sebenarnya, gak kebayang bagaimana nanti ibunya mengurusi 4 balita itu sendirian,” tuturnya.

Sementara itu Lurah Talang Keramat Zainudin mengatakan, berdasarkan informasi dari RT setempat, AH dan keluarganya sudah 3 tahun mengontrak di sini. Sehari-hari aktifitas mereka adlah berjualan kue dengan cara dititipkan ke warung-warung.

“Menurut informasi dari RT, keluarganya memang terkesan tertutup, tapi taat beribadah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, yaitu Abdul Qodir alias Yaziz dan M Suriadi. Densus 88 Antiteror juga dikabarkan menangkap tiga terduga teroris lainnya di Banyuasin dan Muara Enim.

Mereka adalah AH alias Im, Su alias AF, serta Sua alias AJ. AH ditangkap di wilayah Talang Kramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Sementara AF dan AJ ditangkap di Desa Lecah, Kecamatan Lubay Ulu, Kabupaten Muara Enim.

Menurut kabar yang beredar, kelima terduga teroris ini merupakan pelarian dari Kelompok Jamaah Anshorut Khilafah (JAK) Jambi yang pernah ditangkap Tim Densus 88 pada Agustus 2017 di Jambi.

Dari hasil penangkapan tersebut, Densus 88 berhasil mengamankan barang bukti yakni paspor, buku nikah, handphone, dan barang bukti lainnya. Kelima terduga teroris tersebut masih berada di Mako Brimob Polda Sumsel untuk pemeriksaan lebih lanjut. (far)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *