Radar Sriwijaya (OKI)- Anes Pradinata, S.Pd (26) Guru Honorer SMAN 1 SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami penganiayaan sehingga kepala korban mengalami luka dan berdarah akibat ditusuk pelaku dengan menggukan kunci motor.
Ironisnya, pelaku penusukan warga Desa Ulak Kemang, Kecamatan Pampangan, OKI tersebut tidak lain adalah muridnya sendiri yang dibantu oleh orang tua pelaku yang datang kesekolah menganiaya korban.
Meskipun kejadian tersebut telah terjadi dua pekan lalu atau persisnya, Jumat (17/11/2017), namun aksi pelaku yang tercatat sebagai salah seorang siswa disekolah tersebut sungguh tidak patut untuk ditiru, terlebih orang tua pelaku yang seharusnya bisa membuat suasana menjadi teduh justru sebaliknya hingga berujung penganiayaan.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pada saat jam sekolah masih berlangsung. Korban sebagai guru piket, seperti biasa melakukan rutinitas menyuruh siswa dan siswi masuk ke kelas.
Korban berkeliling mengawasi dan menyuruh masuk para siswa ke kelas. Tapi hanya siswa kelas 10 berinisial OM yang enggan masuk kedalam kalas, sebagai guru piket yang memastikan kondisi kelas dan siswa siap untuk menerima mata pelajaran, maka korban lantas menegur pelaku.
Namun bukannya masuk kedalam kelas OM justru balik membentak korban sehingga membuat korban selaku guru menjadi kesal sehingga memukul tubuh korban dengan menggunakan buku, Namun, pelaku tidak terima dan akhirnya mengancam akan melaporkan kejadian ini ke orangtua pelaku.
Beberapa menit kemudian, wali murid bernama Ketor dan pelaku datang ke sekolah. Saat itu, korban tengah menulis dimeja tunggu sekolah. Kedua pelaku datang ke sekolah dengan tergesa-gera langsung mencari korban.
Setelah melihat korban, tanpa basa basi, sang wali murid pelaku seketika akan menyerang korban. Namun aksi wali murid itu dilerai rekan-rekan korban.
Sayangnya, tiba-tiba pelaku (murid,red) menuju ke arah korban dan langsung menusukkan kunci sepeda motor ke arah kepala korban.
Akibat tindakan itu, kepala korban mengalami luka yang cukup dalam. Korban yang diketahui baru mengabdi di SMAN 1 SP Padang selama dua tahun terakhir ini langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Sementara kedua pelaku langsung pulang seketika.
“Kami sudah membawa korban pak ke puskesmas dan sudah divisum. Luka dikepala cukup dalam pak,” kata Sinta, salah satu keluarga korban dihubungi, Kamis (30/11).
Dia mengaku telah melaporkan kejadian penganiayaan ini ke Polres OKI. Namun belum ada tindaklanjutnya.
“Kami berharap masalah ini diusut tuntas pak. Karena sudah menciderai korban dan mencoreng dunia pendidikan,” pintanya.
Diketahui, penganiayaan guru honor ini menjadi viral didunia maya dalam beberapa hari terakhir. Bahkan puluhan like dan comment serta 20 kiriman foto dibagikan menyikapi postingan foto kepala korban di facebook korban Anes Pradinata.
Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Pwndidikan OKI, H Turmudi, saat dikonfirmasi Kamis, (30/11/2017) sangat menyayangkan terjadinya dugaan penganiayaan terhadap oknum guru SMAN 1 SP Padang yang dilakukan wali dan murid.
“Jelas ini menjadi preseden buruk. Jika dibiarkan akan menjadi momok bagi dunia pendidikan. Kami minta masalah ini diusut tuntas pihak kepolisian,” pinta Turmudi.
Dia menilai langkah guru tersebut memukul siswa menggunakan buku dianggap masih dalam batas toleransi. Sebab guru mendidik siswa agar lebih disiplin.
Dia pun menambahkan semua pihak harus dapat memahami dan mematuhi Permendiknas No 10/2017, terutama pasal 2 ayat 3 bahwa guru harus dapat perlindungan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seperti adanya ancaman, kekerasan, intimidasi ataupun perlakuan tidak adil dan lainnya.
Dewan Pendidikan berharap pihak terkait dapat tanggap terhadap masalah ini sehingga profesi yang mulia ini tidak dikotori oleh tindakan main hakim sendiri.
“Khusus pihak sekolah agar dapat melakukan upaya upaya hukum agar masalah ini tidak menjadi preseden buruk dunia pendidikan,” ucapnya.(den)