Penutupan Simpang Polda Molor

Radar Sriwijaya – Penutupan simpang empat Polda oleh kontraktor pembangunan Light Rail Transit (LRT), PT Waskita Karya (Persero), bakal lebih lama. Pasalnya, masih ada dua boks steel girder yang belum terpasang. Padahal rencana sebelumnya, penutupan tersebut berlangsung satu bulan, 5 Oktober – 4 November 2017.
Pantauan di lapangan, dari empat box steel girder yang akan dipasang di persimpangan Polda tersebut, baru dua yang telah terpasang. Masih ada dua lagi yang belum terpasang yang diletakan di dekat area kolam retensi. Box steel girder tersebut masih belum dirangkai. Di lokasi tersebut masih standby alat berat dan para pekerja yang merangkai steel box tersebut.
Sekretaris Project Managemen Unit (PMU) Percepatan Penyelenggaraan LRT Palembang, Ahmad Wahidin mengatakan, saat ini pembangunan LRT sudah masuk pada tahap pengerjaan slab track. Selain itu dilakukan pengerjaan stasiun dan titik krusial di persimpangan, yakni Simpang Palembang Icon dan Simpang Polda. “Karena ada pengerjaan kedua simpang ini, sebagian ruas jalan ditutup,” katanya, kemarin (2/11).
Untuk Simpang Polda, kata dia, termasuk titik yang sangat krusial. Mengingat, bentang  girder cukup panjang. Kemudian, lokasi pengerjaan yang sempit, juga ketinggian pier head mencapai 20 meter. “Sangat riskan dan perlu kehati-hatian,” tandasnya.
Pengerjaan di titik ini sebenarnya sudah pernah dilakukan pada saat pengerjaan tiang pancang. Pada tahap ini, arus lalu lintas di lokasi tersebut ditutup lebih dari satu jam. Kondisi ini pun akan akan diberlakukan mengingat kondisi eksisting yang sempit dan juga arus lalu lintas padat.
Sejauh ini, kata dia, proses pengerjaan pemasangan box steel girder terus dikerjakan dan dikebut. Sebagian besar sudah dikerjakan, bahkan sudah terpasang. ”Sejauh ini sudah on progress dan sesuai target. Kalau pun molor dari target, pengerjaannya tidak akan begitu jauh meleset,” ucapnya. Terkait progres secara keseluruhan, masih kata Wahidin, saat ini pengerjaannya sudah 68 persen per 20 Oktober 2017. Pihaknya menargetkan progress pengerjaan bisa mencapai 80,82 persen hingga akhir tahun ini.
Diketahui, LRT Palembang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) karena untuk mendukung Asian Games 2018. Waktu tempuh LRT dari stasiun 1 hingga ke stasiun 13 sepanjang 23 kilometer bisa ditempuh dalam waktu 40 menit. Kecepatannya didesain sebesar 100 kilometer per jam, tapi izinnya 85 kilometer per jam dengan rata-rata kecepatan 40 per jam. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *