Radar Sriwijaya (OKI) – budidaya jamur merang dengan menggunakan tandan kosong kelapa sawit binaan CSR PT Sampoerna agro di Desa Sumber Deras, Kecamatan Mesuji, Kabupaten ogan Komering Ilir (OKI) menginspirasi 17 Kabupaten kota Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang menjadi peserta gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-13 tahun 2017 yang dihelat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sumatera Selatan.
Sekitar 50 orang delegasi menyempatkan diri melakukan wisata widya atau studi banding ke kelompok budidaya jamur merang media tandan kosong kelapa sawit binaan CSR PT Sampoerna Agro, Sabtu (14/10).
Kepala dinas PMD OKI Hj. Nursula, S.Sos dalam sambutannya mengatakan kelapa sawit merupakan potensi unggulan dan berdampak positif terhadap pembangunan daerah, pemanfaatan limbah tandan kosong sawit melalui program kerjasama dengan CSR perusahaan telah memberi nilai tambah (value added).
“Silahkan nanti berdiskusi dan melihat langsung ke kumbungnya bagaimana proses budidaya jamur merang dengan media tandan kosong kelapa sawit dari kelompok binaan Sampoerna Agro ini”, terang Nursula saat memaparkan program tersebut.
Benar saja kegiatan yang dimulai sejak pukul 11.00 dan berakhir pukul 15.00 ini diikuti secara antusias oleh para peserta, terlihat dari berbagai pertanyaan yang dilayangkan mulai dari teknis produksi, pasca panen dan produk turunan, pemasaran hingga meminta kiat sukses menjalin sinergi/kemitraan pemerintah daerah dengan Perusahaan yang kelak harapannya dapat direplikasi di daerahnya.
Ardian Indra Putra, Social Investment Coordinator PT. Sampoerna Agro mengatakan saat ini kelompok sudah memilki alat/TTG autoclave dan mengembangkan minilaboratorium kultur jaringan sederhana untuk pembenihan secara mandiri.
“Kami hitung biaya produksi per bagloog bibit jamurnya jika hasil sendiri sekitar Rp.2.000, sedangkan sementara ini kelompok membeli dari jawa Rp.9.000/bagloog, selain efisiensi tentu ini juga pioneer dan prospek yang bagus di Kabupaten OKI.” katanya.
Kasmudi, Kades Sumber Deras menyambut baik rencana pihak CSR memagang 3 orang anggota kelompok di Biotrop IPB Bogor untuk meningkatkan keahlian pembibitan jamur.
“kehadiran Pak Sugih sebagai tenaga ahli jamur dari Biotrop IPB yang setiap kunjungan lapangannya difasilitasi CSR, sejauh ini dirasakan sangat bermanfaat dalam mengarahkan kelompok terutama hal teknis budidaya yang baik dan benar. kami sangat mendukung mereka (magang) ke bogor sehingga bisa menjadi kader lokal yang memiliki spesialisasi pembenihan jamur dan juga nanti dikomersilkan hasilnya untuk kelompok” imbuhnya.
Pada saat meninjau lokasi kumbung jamur, tidak sedikit peserta yang terinspirasi bahwa dari limbah tandan kosong kelapa sawit dapat menghasilkan jamur yang sarat nilai ekonomis, seperti yang diungkap David salah seorang delegasi yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin.
“Di daerah kami banyak kebun kelapa sawit, namun sepertinya belum ada yang budidaya jamur seperti ini (hasil sinergi pemda dan CSR Sampoerna Agro,red).” tukasnya.
Mukhlis SE, Camat Mesuji mengungkapkan kebangaannya bahwa Desa Sumber Deras terpilih mewakili Kabupaten OKI dalam gelar TTG ini yang merupakan buah dari kemitraan dan hubungan harmonis dengan Perusahaan ini.
“Sesuai motto kecamatan kami, bersama kita bisa, kita bisa karena bersama.”pungkasnya.(den)