Caption : Anggota DPRD OKI H Doddy Primadona Mulia SE MM saat menggelar kegiatan reses III masa sidang III Tahun 2025 – 2026.
Radarsriwijaya.com, (OKI).— Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dari daerah pemilihan (Dapil) 6, H. Doddy Primadona Mulia, S.E., M.M., kembali melaksanakan kegiatan reses III masa sidang III tahun 2025–2026.
Dalam kegiatan tersebut, Doddy turun langsung ke tengah masyarakat di dua kecamatan, yakni Lempuing dan Lempuing Jaya, mengunjungi total 12 desa untuk mendengar dan menyerap langsung aspirasi warga.
Desa-desa yang dikunjungi di Kecamatan Lempuing antara lain Tugu Mulyo, Cahya Maju, Tugu Agung, Sindang Sari, Tugu Jaya, Sumber Agung, dan Cahya Makmur. Sementara di Kecamatan Lempuing Jaya, desa yang disambangi antara lain Muara Burnai II, Tania Makmur, Rantau Durian I, Suka Maju, dan Sungai Belida.
Kepada wartawan seusai rangkaian reses, Senin (30/6/2025), Doddy menegaskan bahwa kegiatan reses bukanlah sekadar agenda rutin atau formalitas legislator turun ke lapangan, namun merupakan momentum penting dalam membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat.
“Reses ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi media dialog langsung antara wakil rakyat dengan masyarakat. Ini adalah wadah menyerap suara rakyat secara nyata, agar program-program pembangunan yang dirumuskan benar-benar menjawab kebutuhan riil warga di lapangan,” ujar Doddy.
Dari dialog yang berlangsung selama kegiatan reses, sejumlah aspirasi konkret disampaikan masyarakat. Di Desa Tugu Mulyo, warga mengusulkan pembangunan siring yang sudah lama menjadi kebutuhan penting untuk mencegah genangan dan banjir saat musim hujan.
Warga juga meminta kelanjutan pembangunan jalan penghubung Sindang Sari–Tugu Agung, yang dinilai vital sebagai akses pertanian dan jalur utama mobilitas warga. Jalan penghubung antar desa ini sebelumnya telah dibangun sebagian namun belum tuntas, sehingga menyulitkan warga terutama saat musim hujan.
Di Desa Tugu Jaya, masyarakat mengeluhkan persoalan saluran drainase yang buruk dan belum tersambung optimal, serta jaringan listrik yang tidak merata, yang menyebabkan sebagian warga belum mendapatkan pasokan listrik secara stabil.
Sementara itu, di wilayah perbatasan Lempuing Jaya seperti Sungai Belida, masyarakat kembali mengusulkan pembangunan jalan penghubung antara Mekar Jaya–Kepayang–Sungai Belida, yang saat ini masih berupa jalan tanah dan sulit dilalui saat musim hujan. Jalan ini penting karena menjadi jalur penghubung utama bagi warga yang hendak membawa hasil pertanian ke pasar desa.
Isu pengelolaan sampah juga mengemuka. Warga Tugu Mulyo meminta agar jalan menuju lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) segera diperbaiki, karena aksesnya rusak berat dan menyulitkan kendaraan pengangkut sampah. Infrastruktur ini penting guna mendukung program kebersihan desa dan pengelolaan lingkungan.
Doddy menyatakan akan mengawal usulan-usulan tersebut dalam rapat dewan dan mendorong pemerintah daerah untuk segera memprioritaskan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan perangkat desa agar aspirasi masyarakat tidak berhenti pada forum reses semata, tetapi ditindaklanjuti dalam bentuk program konkret.
“Seluruh masukan ini akan kami bawa ke DPRD untuk dibahas bersama mitra eksekutif. Kami akan pastikan tidak hanya didengar, tapi dilaksanakan,” tegasnya.(den/ril)