Photo : Foto bersama diskusi politik (doc pribadi/JPPR)
Radar Sriwijaya, (PALEMBANG) – Badan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) bersama jaringan pendidikan pemilih untuk rakyat (JPPR) Kota Palembang menggelar acara Dialog politik dengan “pendidikan pemantauan partisipatif demi tegaknya demokrasi pada pemilihan serentak 2024” di ballroom hotel Emilia, Rabu (20/11/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Kabid Politik dalam negeri (Poldagi), Drs. Farid Wajidi, M.Si, serta dua narasumber yakni Koordinator JPPR Palembang, Efran Martahan Hutapea, S.E, M.M dan Manager Hukum JPPR Palembang, Samuel Rio, S.H.
Dalam pemaparannya, Efran mengatakan bahwa pendidikan pemilih partisipatif sangat penting untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokrasi. “Pemilihan serentak 2024 merupakan momentum bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bertanggung jawab. Melalui pendidikan pemantauan partisipatif, kita dapat memastikan proses pemilu berjalan secara transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Efran juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam memantau pelaksanaan pemilu untuk mencegah potensi kecurangan. “Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pilkada menjadi kunci tegaknya demokrasi. Dengan cara ini, kita tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga menjaga integritas proses demokrasi itu sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Samuel Rio, S.H., menekankan pemilihan partisipatif penting bagi pemilih pemula. Ia menjelaskan bahwa pemantauan pemilu juga harus disertai pemahaman yang baik tentang aturan dan regulasi pemilu.
“Pendidikan hukum bagi teman teman pemantau itu penting sebab sebagai negara hukum ini harus berlandaskan ketentuan hukum, begitu juga sebaai relawan pemantau pilkada harus paham tentang hukum. Bagaimana bentuk pelaggaran, indikasi terjadinya pelanggaran, dan megawasi instansi penyelenggara dalam menjalankan tugasnya agar sesuai jalur etik yang diambil ketika sumpah jabatan,” katanya.
Kabid Poldagi Kesbangpol, Drs. Farid Wajidi, M.Si., dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh terhadap program pendidikan pemantauan partisipatif ini.
Acara dialog politik ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta, yang terdiri dari perwakilan organisasi masyarakat, mahasiswa, dan tokoh masyarakat, aktif bertanya dan memberikan pandangan terkait pemilu serentak 2024. Para peserta berharap kegiatan semacam ini terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat. (Bhatoen)