Radar Sriwijaya (OKI) – Meski belum setahun dibentuk Badan Amal Zakat, infak, dan sedekah nasional (Baznaz) Kabupaten Ogan Komering Ilir telah berhasil mengumpulkan dana zakat, infak dan sedekah senilai 300 juta rupiah.
Uang ini digunakan manyantuni para kaum duafa, anak yatim dan fakir miskin serta melakukan khitanan masal gratis bagi 50 anak dari keluarga pra sejahtera di Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada, Kamis (4/10).
Kepala Bagian (Kabag) Kesra Kabupaten OKI, H Reswandi mengungkapkan, dana zakat dan infaq yang dikelola Baznaz OKI adalah hasil dari zakat, infak dan Shodaqoh yang disalurkan dari gaji para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKI.
“Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi wujud cerminan sehingga para ASN mau menyalurkan zakat dari gaji mereka berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Reswandi mengungkapkan untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekah tersebut Baznaz OKI memiliki beberapa program, antara lain OKI peduli berupa bantuan bencana alam, bedah rumah tidak layak huni, OKI Makmur berupa santunan kepada kaum dhuafa, anak yatim, OKI Cerdas berupa bantuan pendidikan bagi anak yatim dan keluarga tidak mampu, OKI Sehat, bantuan berobat gratis dan khitanan masal, OKI taqwa berupa bantuan masjid dan peribadatan.
“Karena ke depan, dana zakat ini akan disalurkan dalam beberapa program seperti OKI Peduli, OKI Makmur, OKI Cerdas, OKI Sehat, dan OKI Takwa. Ini semua sejalan dengan program Pemkab OKI untuk menjadikan OKI yang Mandira berlandaskan iman dan takwa,” sambungnya.
Sementara itu, ketua BAZNAS OKI, Drs H A.M. Nazir Bayid mengungkapkan, penerimaan zakat di OKI belum maksimal baru sebatas zakat profesi khususnya ASN.
“Kita baru berdiri setahun jadi belum ada target. Kita berupaya mengumpulkan zakat, infak yang lain makanya terus disosialisasikan,” jelasnya.
Wakil ketua IV Basnas Sumsel, Teguh Sobri mengatakan, OKI memiliki potensi zakat yang cukup tinggi seperti zakat profesi, perkebunan dan perikanan. Namun menurut dia kesadaran masyarakat masih cukup minim dalam berzakat serta, kepercayaan masyarakat kepada lembaga penghimpun zakat juga cukup rendah. Untuk itu, Di Sumsel pihaknya mengaku terus menggiatkan sosialiasi mengenai zakat yang mesti dibayar masyarakat.
“Masyarakat belum tahu besaran zakat yang dibayarkan,” katanya.
Bupati OKI melalui Asisten I Setda OKI, H Antonius Leonardo bahwa, Pemkab OKI sangat mengapresiasi kegiatan khitan massal yang digelar. Menurutnya, meski baru berjalan lebih kurang satu tahun, kegiatan yang digelar tersebut merupakan gebrakan yang baik.
“Ini amal jariah, apalagi peserta diambil dari kalangan keluarga yang kurang mampu. Oleh karena itu kami mengimbau kepada ASN yang masih ragu menyalurkan zakat untuk jangan ragu lagi,” ujarnya.(rel)