Radar Sriwijaya – Badan Pengelolahan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Pagaralam, melakukan pemantauan udara. Ada empat titik pantau kualitas udara yang dilakukan bersama Tim Laboratorium BPLH Sumsel.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup BPLH Kota Pagaralam, Gusroni mengungkapkan, pihaknya telah melakukan titik pantau kualitas udara di Kota Pagaralam. Hal ini rutin dilakukan guna mengetahui ambang batas kualitas udara di kaki Gunung Dempo.
“Pemantauan kualitas udara ini dilakukan di empat titik. Dua titik di kawasan PTPN VII Gunung Dempo, RSUD Besemah dan satu lagi disimpang Manak,” kata Gusroni, Sabtu (4/8/2018).
Dijelaskan Gusroni, pengambilan sampel dilakukan pihaknya bersama tim ahli. Hasil sampel dibawa ke laboratorium di Sumsel, untuk diketahui hasilnya dua pekan kedepan. Namun, untuk saat ini bisa dipastikan kualitas udara di Kota Pagaralam sangat baik lantaran masih terjaga hutannya, asap pembuangan pabrik masih sedikit.
“Akan tetapi, meskipun demikian pengecekan harus rutin dilakukan agar dapat mengetahui kualitas udara setiap tahunnya,” kata dia.
Pihaknya Berharapkan masyarakat Pagaralam selalu menjaga kualitas udara, salah satunya dengan tidak membakar sampah terutama membakar hutan. Sebab, asap yang ditimbulkan dari pembakaran dapat menyebabkan kerusakan udara sehingga sulit untuk bernapas.
“Ayo mulai saat ini kita ramah terhadap lingkungan, jangan membakar sampah apalagi membakar lahan. Jika ada yang melakukan harus diberi pemahaman,” imbaunya. (den)