Kawasan Sekitar Rumah Dinas Bupati Diduga Angker

** Rangka Baja Tidak Kokoh, Bubungan Roboh

Radar Sriwijaya (OKI) – Robohnya bubungan atau atap rumah dinas Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (27/2) lalu, diharapkan tidak memunculkan multitafsir dari berbagai sudut pandang. Akan tetapi, penafsiran masyarakat justru semakin meluas. Bukan hanya dari sudut pandang peristiwa atau musibah semata, tapi banyak juga warga yang melihatnya dari hubungan intertekstual melalui kacamata teknik, politik, semiotik, hingga klenik.

Camat Kota Kayuagung, Dedi Kurniawan SSTP mengimbau warga, hal ini jangan dikaitkan dengan berbagai penafsiran. Meski demikian, dirinya tidak menampik hal-hal yang berbau klenik.

“Tidak menampik hal seperti ini. Sebenarnya (klenik) ada di mana-mana. Apalagi di tempat-tempat (kawasan) lama yang kerap diduga angker.  Diharapkan, hal ini tidak banyak ditafsirkan dalam berbagai persepsi,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (28/2).

Dijelaskan Dedi, lokasi ini sendiri memang merupakan kawasan lama termasuk bangunan dan pohon terta tumbuh-tumbuhan.

“Tempat ini sejak zaman Belanda sebenarnya sudah ada. Jadi ini kawasan lama. Sejak dahulu (kawasan sekitar rumah dinas) memang kerap dijadikan tempat untuk pemerintahan,” tegas Dedi.

Tokoh masyarakat sekitar pun mengungkap, peristiwa tersebut bisa saja ditafsir dari berbagai sudut pandang. Dari pihak lawan politik incumbent, tentu dapat dengan mudah memanfaatkan isu. Sementara, dari pihak pendukung petahana mungkin melihatnya dari sudut pandang lain. Kebetulan saja H Iskandar SE tidak lagi menempati rumah dinas selama cuti. Itu karena petahana kembali mencalonkan diri sebagai bupati pada Pilkada serentak 2018.

“Supranatural juga punya sudut pandang berbeda. Kami tidak mau mengungkapkan (makna atap rumah dinas yang roboh) karena bisa berdampak besar. Kami hanya menyampaikan komentar yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap sumber terpercaya seraya mengembalikan peristiwa tersebut pada konteks konstruksi bangunan, bagaimana upaya agar atap dengan beban berat itu dapat disanggah rangka baja yang kuat.

Sebelumnya, Kabag Program Setda Pemkab OKI, Madani ST mengatakan, hasil identifikasi sementara, bubungan rumah dinas yang ambruk terbuat dari rangka baja dan atapnya berbahan keramik. “Ada garansi 15 tahun dari pabrik penyedia rangka baja tersebut,” jelasnya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *