Radar Sriwijaya (OKU) – Dinas Sosial Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2017 yang lalu telah mengirim dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kerumah sakit jiwa Ernaldi Bahar Palembang. Kedua orang tersebut sekarang dinyatakan tenang (sembuh) oleh pihak rumah sakit jiwa Palembang.
Kepala dinas sosial (dinsos) Kabupaten OKU Saiful Kamal, SKM.M.Epid saat di temui radarsriwijaya.com, diruang kerjanya kemarin 02/2 mengatakan dua orang yang sudah dinyatakan tenang (sembuh) oleh dokter rumah sakit jiwa Palembang, selanjutnya akan diberikan pembinaan.
Kedua orang tersebut adalah Sugiyanto (22) warga blok C desa karya mukti kecamatan sinar peninjauan OKU dan Umiyati (18) tinggal di blok L desa karya mukti kecamatan sinar peninjauan kabupaten OKU.
“Karena kedua orang ini sudah dinyatakan tenang (sembuh) oleh pihak rumah sakit , maka selanjutnya kita berencana untuk mengirimnya ke panti bina laras Bengkulu.”urai Syaiful.
Disana nanti mereka akan dibina dengan diberikan keterampilan. Mereka yang dikirim kesana, mereka yang sudah dinyatakan tenang (sembuh) oleh pihak rumah sakit jiwa , panti bina laras ini juga tetap bekerja sama dengan rumah sakit setempat. Maka selain di berikan keterampilan mereka tetap di control, makanya mereka bekerja sama dengan rumah sakit Bengkulu.
“Mereka yang ada dipanti bina laras itu bukan hanya dari kita kabupaten Oku tetapi dari seluruh kabupaten yang ada di sumatera selatan.” katanya.
Menurut Syaiful Kamal, Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)memang harus di beri kesibukan agar mereka tidak melamun, kalau mereka dibiarkan melamun maka akan timbul pikiran yang tidak karuan kerena tidak ada kegiatan tadi, dengan adanya kesibukan pikiran mereka tidak kosong tambahnya.
”Nah, untuk mengirim kedua orang ini, sekarang kita sedang berkoordinasi dengan camat, kepala desa dan keluarganya, kalau memang pihak keluarga bersedia keduanya akan segera kita kirim.” tukasnya.
Nanti setelah kedua orang tersebut sudah memiliki keterampilan akan di ajak pulang ke kampung halamannya dan kembalikan dengan keluarga masing –masing.
“Keterampilan apa yang mereka dapatkan dari panti tersebut bisa di kembangkan di tempat tinggal mereka sehingga mereka ada kesibukan dan juga bisa menghasilkan uang, karena hasil kerajinannya bisa di jual.” pungkas Saiful. (Diq)