Pilkada Palembang Tahun Ini Diprediksi Lebih Sulit, Ini Alasannya Menurut KPU!

Radar Sriwijaya- Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Palembang menilai, keberadaan akun penyebar informasi khususnya media sosial (medsos), terkait para calon kepala daerah yang bersaing dalam pilkada serentak perlu “disaring” informasinya. Hal ini perlu dilakukan guna menjamin kelancaran penyelenggaraan pilkada serentak nanti.
Menurut komisioner KPU Palembang Abdul Karim Nasution, dunia maya menjadi wadah yang paling mudah dimanfaatkan untuk melakukan kampanye. Di sisi lain, efek dari penyebaran info itu bisa positif ataupun negatif yang dapat menimbulkan kekacauan.
Diungkapkan Karim, pelaksanaan pilkada tahun ini, akan lebih sulit dibanding pesta demokrasi lima tahun sebelumnya. Tantangan yang paling berat adalah banyaknya informasi yang tidak jelas kebenarannya, yang beredar di media sosial.
“Tantangan paling berat, di zaman media sosial ini, akan banyak informasi yang tidak jelas. Oleh karena itu, kami akan selalu menjaga netralitas KPU Palembang,” katanya, saat menjadi salahsatu narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) bertema “Equitas Pemimpin dan Tampilan Kota Palembang 5 Tahun Kedepan”, di Meet Up Cafe.
Sementara mantan Walikota Palembang dua periode Eddy Santana Putra (ESP), mengingatkan warga Kota Palembang untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Palembang Juni mendatang. Ia juga mengimbau, agar masyarakat memilih memimpin yang mampu membawa Kota Palembang menjadi lebih baik.
“Cari pemimpin yang kita yakini mampu membawa Kota Palembang menjadi lebih baik lagi,” imbuh Eddy.
Ia berharap, keberhasilan Kota Palembang dalam membangun kota, bisa dipertahankan atau ditingkatkan lagi. Sebagai contoh, pencapaian yang sudah didapat kota pempek adalah masuk dalam 7 besar kota ternyaman untuk tinggali, berdasarkan survei dari Ikatan Ahli Perencanaan yang dipublikasi tahun 2014.
Ketujuh kota ternyaman itu, yakni Kota Balikpapan, Solo, Malang, Yogyakarta, Makasar, Palembang dan Bandung.
“Ini pencapaian luar biasa bagi Kota Palembang, yang harusnya dipertahankan, karena untuk mendapatkan predikat itu, ada 27 indikator yang harus dipenuhi, diantaranya ketersediaan fasilitas, air bersih dan bagaimana interaksi antar penduduknya,” ungkap Politisi PDI Perjuangan itu.
Di sisi lain kata Eddy, pemimpin ataupun calon pemimpin Kota Palembang, harus bersyukur memiliki Sungai Musi yang terbentang di tengah kota. Potensi ini harus dimanfaatkan maksimal, terutama bagi sektor pariwisata.
“Tempat rekreasi sebenarnya bisa kita buat, kita punya Sungai Musi, ini rahmat dari Allah, di Indonesia tidak semua daerah punya sungai sebesar itu,” pungkasnya. (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *