Jadwal Lomba Bidar Diundur 

Radar Sriwijaya (OKI) – panitia penyelenggara lomba bidar mini dalam rangka HUT Kabupaten OKI KE 72 tingkat Kecamatan Kota Kayuagung yang sebelumnya dijadwalkan 16-17 Oktober 2017 terpaksa diundur pelaksanaannya.

Kegiatan yang akan diikuti oleh 25 desa dan kelurahan dalam kecamatan Kayuagung akan dilaksanakan pada tanggal 20-21 oktober 2017.

Perubahan jadwal ini sengaja dilakukan agar panitia bisa melakukan persiapan lebih matang lagi, karena terdapat beberapa kegiatan lain yang juga membutuhkan konsentrasi pihak penyelenggara.

Camat Kota Kayuagung, Dedy Kurniawan mengatakan, pergesaran jadwal pelaksanaan lomba bidar mini ini tidak lain tujuannya dapat terselenggara dengan sukses.

“Kami haturkan maaf, sehubungan dengan hasil penjadwalan kembali maka Lomba bidar mini yang semula dijadwalkan pada tanggal 16-17 Oktober maka dimundurkan menjadi tanggal 20-21 Oktober 2017.” ujar camat, Senin (16/10/2017).

Menurut camat, pergeseran waktu pelaksanan lomba bidar ini juga terkait dengan kesiapan Tim Desa dan Kelurahan agar lebih matang, disamping adanya pelanktikan kades terpilih Celikah dan Kijang Ulu pada tgl 19 oktober 2017 mendatang.

Dedy juga menjelaskan, perlombaan perahu bidar mini yang rutin digelar dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2017 ini pesertanya bukan dari masyarakat umum seperti biasanya, melainkan perangkat desa/kelurahan di Kecamatan Kota Kayuagung.

“Namun para pendayung ini bukan dari masyarakat umum, tetapi mereka yang bekerja sebagai perangkat di desa ataupun kelurahan,” ujar camat.

Diluar ketentuan tersebut, sambung camat, maka peserta ataupun perwakilan desa/kelurahan itu akan didiskualifikasi.

“Lomba bidar dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten OKI ini pertama kali diselenggaraka pada tahun 2016 lalu. Tahun ini akan kembali kita gelar, dengan tujuan untuk melestarikan budaya nenek moyang kita,” ungkap camat.

Adapun 11 kelurahan dimaksud yakni Kelurahan Sidakersa, Paku, Jua-jua, ‎Mangunjaya, Kedaton, Kotaraya, Perigi, Kayuagung Asli, Sukadana, Cintaraja dan Tanjung Rancing. Sedangkan 14 desa yakni Desa Srigeni Lama, Serigeni Baru, Buluh Cawang, Teloko, Kijang Ulu, Celikah, Muara Baru, Tanjung Menang, Lubuk Dalam, Tanjung Serang, Desa Anyar, Arisan Buntal, Tanjung Lubuk dan Banding Anyar.

Sementara Kadispora OKI, HM Dahlan, selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan, para pemenang lomba ini akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dan trophy.

“Peninggalan budaya nenek moyang ini akan terus kita lestarikan, sehingga generasi penerus mengerti dan tidak melupakannya. Kegiatan ini juga merupakan perintah langsung dari Pak Bupati, H Iskandar SE. Sebab beliau juga senang melihat perlombaan ini dan masyarakat sangat terhibur,” tandasnya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *