KAYUAGUNG – Peringatan hari jadi Kabupaten Ogan Komering Ilir ke 72 tahun jadi momentum semangat bagi jajaran pemerintahan dan masyarakat Ogan Komering Ilir untukmendukung kebijakan pemerintah yakni mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Inisiatif dan harapan itu disampaikan Bupati Ogan Komering Ilir H Iskandar SE pada rapat paripurna Istimewa DPRD Kabupaten OKI dalam rangka HUT OKI di ruang paripurna DPRD Kabupaten OKI, Rabu, (11/10).
Dikatakannya, potensi Tanjung Tapa sebagai pelabuhan internasional sangat memungkinkan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA).
“Studi kelayakan (FS) sudah dibuatkan. Dalam waktu dekat investor akan paparan dengan Gubernur dan Bupati,” ungkapnya, Minggu, (10/9).
Terkait Tanjung Carat yang turut diusulkan Pemprov Sumsel sebagai pelabuhan samudera, menurut Bupati, pihaknya juga mendukung, apalagi jaraknya tidak begitu jauh dari KEK Tanjung Api-Api.
Menurut Iskandar Ogan Komering Ilir dianugerahi wilayah yang begitu luas terdiri dari daratan dan perairan serta garis pantai yang terpanjang di Sumatera Selatan.
“Dalam dinamika itu, laut akan semakin penting bagi masa depan. Jalur laut yang menghubungkan selat Malaka merupakan jalur penting bagi lalu lintas perdagangan dunia ke depan ditambah lagi dengan cita-cita dan harapan Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia” Ungkap Bupati.
Dikatakannya Ogan Komering Ilir berada tepat ditengah-tengah proses perubahan strategis itu, baik secara geografis, maupun geo-ekonomi.
Posisi geo strategis dan keuntungan geografis itu membuka peluang bagi Ogan Komering Ilir untuk dipilih sebagai salah satu titik program tol laut Bapak Presiden Jokowi untuk membangun kerjasama regional dan internasional bagi kemakmuran rakyat.
“Cita-cita dan agenda di atas akan menjadi fokus kita ke depan untuk mendukung Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang mengarungi samudera, sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa” tegasnya.
Diketahui, program tol laut, pemerintah Jokowi-JK telah menetapkan 24 pelabuhan sebagai pendukung, turut dibangun 47 pelabuhan nonkomersil. Sebanyak 41 pelabuhan sedang dalam pembangunan. Target pemerintah adalah membangun 100 pelabuhan pada 2019.
Empat Agenda Mewujudkan Pelabuhan Internasional Tanjung Tapa
- Diplomasi Maritim kepada seluruh Stake Holder bidang kelautan
- Meyakinkan Pemerintah Pusat, Provinsi kelayakan Tanjung Tapa sebagai pelabuhan laut dalam (Deef Sea Port)
- Mendatangkan Investor bahwa investasi pembangunan pelabuhan samudra di Tanjung Tapa menguntungkan.
- Memastikan kepastian hukum dan kepastian investasi pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, seperti pelabuhan laut dalam, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim.(rel)