Kadinkes Banyuasin Dituntut Mundur

BANYUASIN (RS) – Puluhan masa tergabung dalam Lembaga Evaluasi Monitoring Anggaran Negara (LEMAN) melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuasin, Selasa (15/8).

Mereka menuntut dr H Masagus Hakim mundur dari jabatannya, selaku Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuasin.

Darsan, selaku Koordinator Aksi dalam orasinya mengatakan, selain tidak professional, Kadinkes juga diduga kuat terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi anggaran Dinkes tahun 2016 lalu, yang mana sebelumnya telah diperiksa penyidik KPK.

“Kami akan mengusir dan menolak yang bersangkutan dari Bumi Sedulang Setudung. Bahkan ketidak profesional merke dapat dilihat banyaknya masyarakat diresahkan adanya korban mall praktek yang dilakukan bidan desa Wana Mukti Pulau Rimau,” ujanya.

Selain itu lanjutnya, belum adanya pelantikan Bidan di Kabupaten Banyuasin diduga karena ada pungutan liar yang masuk ke kantong pribadi Kadinkes Banyuasin yang juga merupakan mantan kepala dinas kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tersebut.

Sementara Salim selaku Koordinataor Lapangan juga meminta, kepada penegeka hukum dalam hal Kejari Banyuasin mengusut dana pembagian Pajak Rokok sebesar Rp 32 milyar yang hanya dibelikan mobil ambulance dan pembangunan KTR.

“Kami mendorong pihak DPRD Banyuasin membentuk pansus terkait pengunaan dana pajak Rokok dan Mall Praktek yang dinilai kurangnya fungsi pengawasan yang dilakukan dr Hakim dan patut diduga terjadi KKN,”tegasnya Salim.

Sementara Bupati Banyuasin SA Supriono enggan menanggapi hal itu. Alasanya yang penting pihaknya bekerja.

“Kalau soal demo biarkanlah, meskipun siang dan malam, ratusan kali melakukan demo di Banyuasin kami nggak peduli, ” Cetus Supriono saat ditanya awak media.

Sedangkan, alasan pelantikan bidan belum dilakukan kata dia, karena belum ada persiapan yang matang. Dan tidak bisa dipaksakan walaupun daerah lain seperti Muba dan OKI sudah dilantik.

“Kita janji tahun ini bidan PTT akan dilantik, selama ini terkendala karena saya yang belum bisa tandatangan,” terangnya.

Sementara puluhan masa mengerumuni kantor Dinas Kesehatan sambil meneriakan “Kim Kim Ndur, Dokter Hakim Harus Mundur”. Bahkan masa membentangkan sepanduk bertuliskan Dana Asap 32 miliar dikemanakan? dan ada pungli pelantikan bidan” ucap mereka. Setelah melakukan orasi di depan kantor Dinkes, masa long march ke gedung Geraha Sedulang Setudung. (far)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *