** Parpol Cendrung Dukung Kandidat Berpotensi Menang
Radar Sriwijaya – Kontestasi politik yang mulai menghangat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata tidak terlepas dari pengamatan Senator DPD RI asal Sumatera Selatan, H. Hendri Zainuddin.
Politikus kawakan ini mengaku terus memantau perkembangan di daerah. Dia mengatakan kemenangan merupakan tujuan atau pencapaian dari sebuah kontestasi. Hal itu menurut dia juga berlaku dalam dunia politik, khususnya terkait Pilkada serentak tahun 2018 yang kian dekat.
Menurut Hendri petahana masih berpeluang besar memenangkan pilkada di Sumsel termasuk di Kabupaten OKI karena elektabilitas petahana mesti diperhitungkan.
“Mau tidak mau atau suka tidak suka masyarakat sudah merasakan dampak pembangunan yang dilakukan petahana meski tentu masih ada kekurangan dan petahana sudah ada basis massa,”ungkap Hendri kepada wartawan, Sabtu (8/7).
Hendri berpendapat parpol yang tidak mengusung petahana harus mencari lawan alternatif yang sepadan untuk mengalahkan petahana.
“Harus ada tokoh yang sebanding, misalnya pengalaman ikut Pilkada, level Pengalaman berpolitik, ketokohan dan popularitas itu semua tidak bisa dikesampingkan,” pungkasnya.
Menurutnya hingga saat ini ada beberapa bacalon muncul mensosialisasikan diri untuk ikut meramaikan Pilkada OKI dengan mengambil formulir dukungan Parpol.
Selain incumbent, H. Iskandar, SE yang dipastikan akan maju lagi, masih banyak juga bacalon yang sudah memprolamirkan diri baik sebagai bacalon bupati maupun wakil bupati, seperti, Muchendi, M Rifai, Salmin, Abdiyanto, Subhan Ismail, Solahudin Djakfar, Azhari, Soddiq, Amin Jalalen, Qomarus Zaman dan lainya.
Rata-rata calon merupakan pendatang baru. Meski sebagian dari mereka pernah mengalami pertarungan memperebutkan kursi di DPRD namun berlaga di panggung Pilkada tentu jauh berbeda.
Saat ini sambungnya, Sejumlah Parpol juga telah melakukan penjajakan dalam mencari calon potensial untuk diusung dan menang dalam kontestasi Pilkada Kabupaten OKI tahun 2018.
Meskipun belum mau buka suara mengenai siapa sosok yang diusung, parpol tentunya memperhitungkan berbagai kemungkinan sebelum menentukan siapa sosok pasangan calon yang akan di dukung
“Mereka (partai -red) masih melihat segala kemungkinan, semua partai ingin berada pada kubu yang potensial menang. Mereka masih berhitung kekuatan,” ujar Hendri ketika dihubungi melalui ponselnya, Sabtu.
Meski demikian Hendri mengingatkan jika ingin tetap menang petahana jangan jemawa karena dukungan partai saja tidak menjamin kemenangan calon kepala daerah. Menurut dia, faktor elektabilitas para calon kepala daerah dalam sistem pemilihan langsung lebih menentukan ketimbang dukungan partai politik.
“Sebesar apa pun dukungan partai politik, faktor elektabilitas calon jauh lebih menentukan,” katanya.
Ia menambahkan, dukungan partai politik kepada calon kepala daerah belum tentu diikuti kader-kadernya. Sebab, tingkat kepatuhan kader partai ditingkat elit tidak ada jaminan pasti akan turun ke akar rumput.
“Kader partai yang ada di akar rumput belum tentu patuh dengan elit yang ada di atas,” tegasnya.
Hendri juga menambahkan keputusan maju atau tidaknya bagi calon yang diusung Parpol tergantung dengan pengurus pusat. Restu DPP itu juga merupakan pra syarat dalam mengembalikan formulir ke KPU.
“Ya bisa saja sudah ambil formulir, pas mengembalikan tidak bisa karena tidak dapat restu,” tutupnya.(den)