Anak Punk Akan di Ruqyah Sat Pol PP

BATURAJA – Keberadaan anak punk yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan dinilai sudah meresahkan, terlebih lagi berulangkali terjaring razia dan mendapatkan peringatan dari pemerintah setempat terutama Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) namun tidak ada perbaikan.

Kesal dengan ulah para anak punk ini, Dinsos dan Sat Pol PP setempat berencana akan akan meruqiah anak punk yang selalu terjaring razia. Hal tersebut bertujuan agar anak punk yang sudah meresahkan masyarakat ini dapat menemukan jati diri mereka menuju ke akhlak yang baik.

Selain itu anak-anak punk yang terjaring razia akan diinapkan di salah satu lokal SMK Muhamaddiah untuk diberikan bimbingan khusus. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinsos OKU, Saiful Kamal saat dikonfirmasi setelah melaksanakan razia, Senin (12/6).

Dalam razia tersebut sedikitnya 40 pelajar SD, SMP dan SMA yang kedapatan tengah asyik main di warnet, bilyard dan rental playstation. Kemudian anak punk yang terjaring 4 orang dan tiga orang lagi anak kecil yang meminta-minta kepada masyarakat di jalan.

“Ini yang hebatnya lagi, anak-anak punk tidak lagi nongkrong di pinggir jalan, sekarang tongkrongan mereka sudah di warnet-warnet dimana mereka bisa menghisap lem aibon  dengan leluasa tanpa ada yang memperhatikan,” terang Saiful.

Pantauan dilapangan, ke 40 anak sekolah dikumpulkan di ruang aula SMK Muhamaddiyah untuk kemudian dilajukan pendataan sebelum orangtua mereka menjemput.

“Selain orang tuanya kita panggil untuk menjemput, kita juga memangguil pihak sekolah mereka masing-masing,” tegasnya.

Sementara itu Kasat Pol PP OKU Agus Salim melalui Kasi Trantib Sofian saat ditanya bagaimana sanksi terhadap tempat-tempat yang menyediakan permainan untuk anak berseragam sekolah, Sofian mengatakan, pihaknya sudah mencatat semua lokasi dan memberikan peringatan secara lisan.

“Seharusnya ada plank atau papan pengumuman ditempat permaian tersebut, jika anak memakai seragam sekolah dilarang masuk ke lokasi. Sebagaian memang sudah melakukannya, namun arena permaian playstation di Bakung tidak memiliki papan pengumuman, kita akan surati tempat tersebut, jika masih melanggar akan kita tutup,” pungkasnya. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *