Truk Penyebab Kecelakaan Bukan Milik PT Waskita

**jarak turunan dan lokasi tabrakan sekitar 100 meter.

Radar Sriwijaya (OKI) – Kendaraan truk berwarna kuning dengan nomor polisi BG 8355 AC yang dituding sebagai penyebab terjadinya kecelakaan maut hingga menyebabkan salah seorang siswi Sekolah Dasar (SD) ternyata bukanlah kendaraan PT Waskita maupun proyek pembangunan Jalan Tol.

Kapolres OKI AKBP Ade Harianto SH MH melalui Kasubag Humas polres OKI Ipda Ilham Parlindungan SH mengatakan, berdasarkan keterangan dari Mujairi bin Mizarmi (22) sopir truk yang telah diamakan, bahwa kendaraan tersebut bukan milik PT Waskita.

“Tidak ada hubungannya dengan PT Waskita, kendaraan itu tidak untuk mensuplai kepentingan pembangunan jalan tol.” ujar Ilham, sabtu (3/3/2018).

Menurut keterangan sang sopir, kendaraan tersebut berangkat dari Palembang dengan tujuan ke Kayuagung membawa semen putih. Rencananya semen tersebut akan antar ke toko yang berada di kawasan seberang.

“Keterangan dari sopir semen putih akan dibongkar ke toko seberang, barang dari palembang.” jelasnya.

Ilham menuturkan, peristiwa kecelakaan itu terjadi Jumat (2/3/2018) sekitar pukul 16.15 wib, persis pangkalan Jembatan Kayuagung di Jalan Letnan Muchtar Saleh depan Toko Ganefo Kelurahan Cinta Raja.

Awalnya, kendaraan truk warna kuning BG 8355 AC yg dikendarai oleh Mujairi bin Mizarmi datang dari arah pasar shoping menuju arah sepucuk kayuagung setiba di tkp jalan menanjak karena akan menaiki jembatan.

Saat itu mesin mobil mati dan langsung mundur kebelakang menabrak mobil toyota Hilux toyota hilux BG 8950 FN yang dikemudikan M. Hatta bin Tabarani (44) warga Kelurahan Kotaraya Kayuagung yang sedang terparkir di bahu kiri jalan.

Karena kuatnya benturan, mobil pickup tersebut terdorong kebelakang dan menabrak sepeda motor honda beat BG 5916 KAK yg dikendarai oleh Agus Markus bin mat adam (41) warga Jua-jua Kayuagung dengan penumpang Ayu Subaidah.

Mobil pickup yang terdorong dengan keras tersebut membuat bagian belakang mobil terangkat dan melindas sepeda motor dan kendaraan baru bisa terhenti setelah menabrak tiang listrik hingga bengkok.

Akibatnya, Korban Agus mengalami mengalami luka benjol di kening atas serta sesak nafas, sementara korban Ayu warga kelurahan Kutaraya Kayuagung mengalami luka dalam dan akhirnya meninggal dunia meskipun sempat mendapatkan perawatan medis, akibat kejadian tersebut kerugian material diperkirakan mencapai Rp. 50 juta.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Maryono dari seksi III waskita, bahwa kedua mobil yg terlibat laka tersebut semuanya bukan milik PT. Waskita tapi yang satu milik warga palembang dan yang satu adalah mobil catering yang kebetulan menggunakan stiker waskita.

Meskipun demikian, apapun itu ini juga salah satu impact dari jalan yg sangat crowded dari aktivitas pembangunan jalan Tol.

Pengamatan dilapangan, jarak antara puncak tanjakan jembatan dengan tiang listrik diperkirakan lebih dari 100 meter.

Menurut keterangan sejumlah saksi dilapangan sebelum kejadian mobil Toyota Hilux pick up BG 8950 FN sedang terparkir didepan bengkel sepeda milik pak Abu yang bersebelahan dengan toko ganefo.

Kemudian, tidak lama berselang datanglah mobil truk kuning BG 8355 AC, yang dikemudikan Mujairi bin Mizarmi (22) dari arah pasar.

“Saat itu saya mengendarai sepeda motor usai beli jangkrik, lalu saya akan menyeberang dari arah Mangunjaya ke arah Sidakersa, mobil itu sudah jauh diatas tanjakan jembatan, namun tiba-tiba mundur.” saksi tersebut.

Lalu saksi melihat mobil tersebut mulai meluncur kebawah sementara sang sopir berupaya untuk menyalakan mobil namun tidak berhasil, sejumlah kendaraan sepeda motor yang berada dibelakang masing-masing menghindar kepinggir.

“Saya hanya berjarak 1 meter dari mobil truk tersebut beruntung masih bisa menghindar termasuk juga satu mobil Toyota Rush masih bisa menghindar, lalu mobil trul tersebut meluncur dan menghantam mobil hilux pickup yang sedang parkir.” katanya.

Tak ayal, pickup tersebut ikut terseret hingga puluhan meter dan menabrak sepeda motor, lalu truk baru berhenti setelah tertahan oleh tiang listrik.

“Pada saat truk masih berada diatas, warga sudah saling berteriak saling mengingatkan ada mobil yang mundur itu, sopir itu berusaha menstater mobil tetapi tidak menyala.” ujarnya.

Menurut dia, memang jarak antara puncak tanjakan jembatan dengan lokasi tabrakan cukup jauh, namun mobil truk yang sarat dengan muatan meluncur deras turun tanjakan tanpa pengereman.

“Kalau mesin mati, biasanya kanvas rem tidak main pak, demikian juga rem anginnya, jadi wajar kalau meskipun jaraknya jauh tetap tidak bisa dihentikan karena sistem pengeremannya tidak bekerja.” tukasnya.

Menurut saksi tersebut dirinya tidak mengetahui secara pasti apa muatan truk tersebut namun hanya melihat tumpukan karung plastik berwarna coklat.

“Kurang tau isinya apa.” tutupnya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *