Foto : Sungai Rebo, Banyuasin Tim UNSRI
Radar Sriwijaya, (Banyuasin) – Tim dosen dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) kembali hadir di tengah masyarakat Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada peningkatan produktivitas ternak itik petelur. Kegiatan ini mengambil tema “Peningkatan Produktivitas Ternak Itik Petelur melalui Pemanfaatan Ampas Tahu Fermentasi sebagai Pakan Alternatif.”
Program ini dipimpin oleh Dwi Wulan Sari, S.P., M.Si., Ph.D., dengan anggota tim Ir. Arfan Abrar, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., Dr. Ir. Yulian Junaidi, S.P., M.Si., Dr. Elly Rosana, S.P., M.Si., Henny Malini, S.P., M.Si., dan Maulidia Tri Yuliani, S.P., M.Si. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan, Riset, dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sesuai dengan Kontrak Pengabdian Nomor 0024.146/UN9/SB3.LPPM.PM/2025.
Kegiatan pelatihan ini disambut antusias oleh para peternak itik di Desa Sungai Rebo. Mereka belajar cara memanfaatkan ampas tahu—limbah dari industri tahu yang mudah didapat di sekitar desa—sebagai bahan pakan alternatif melalui proses fermentasi sederhana.
Menurut Dr. Dwi Wulan Sari, penggunaan ampas tahu fermentasi bisa menjadi solusi nyata bagi peternak yang sering menghadapi mahalnya harga pakan komersial.
Ir. Arfan Abrar, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. selaku pakar di bidang peternakan menyatakan bahwa “Ampas tahu punya kandungan protein yang cukup tinggi. Kalau difermentasi dengan baik, nilai nutrisinya meningkat dan bisa membantu menekan biaya tanpa mengurangi hasil telur,”
Selain teori, peserta juga diajak mempraktikkan langsung proses fermentasi, mencampur bahan pakan, hingga menyusun ransum seimbang untuk itik petelur. Tim juga memberikan penjelasan mengenai cara menjaga sanitasi kandang dan pencatatan hasil produksi agar usaha peternakan lebih efisien.
Salah satu peternak, Bapak Abdul Patih, mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Biasanya kami cuma tahu beli pakan jadi, tapi harganya mahal. Setelah ikut pelatihan ini, kami tahu cara bikin pakan sendiri dari bahan yang ada di sekitar sini. Lumayan bisa ngirit biaya,” katanya dengan senyum puas.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata peran Universitas Sriwijaya dalam membantu masyarakat pedesaan meningkatkan kesejahteraan melalui inovasi berbasis sumber daya lokal. Dengan pendampingan berkelanjutan, diharapkan peternak di Desa Sungai Rebo dapat mandiri, efisien, dan tetap produktif.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di pelatihan saja, tapi benar-benar diterapkan di kandang. Kalau peternak bisa memproduksi pakan sendiri, usaha mereka akan lebih tahan terhadap fluktuasi harga,” tutup Dr. Elly Rosana selaku anggota tim pengabdian.
Melalui kegiatan ini, Universitas Sriwijaya kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat dan mewujudkan pertanian-peternakan yang tangguh dan berkelanjutan di Sumatera Selatan.






