Tiba Dinabire, Dirjenpas Sambangi Petugas Lapas yang Terluka

Caption : Tampak Dirjenpas menjenguk petugas yang terluka.

Radarsriwijaya.com, (Papua Tengah). — Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Hukum dan HAM, Mashudi, langsung turun ke Nabire, Papua Tengah, untuk menjenguk tiga petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire yang terluka dalam insiden penyerangan oleh warga binaan, Senin (2/6).

Dua di antara petugas tersebut saat ini masih dalam perawatan pasca operasi akibat luka bacokan senjata tajam, sementara satu lainnya menjalani rawat jalan.

Ketiganya merupakan personel penting dalam struktur pengamanan, yakni Komandan Jaga, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban, serta seorang petugas pengamanan.

“Baru saja saya mengunjungi salah satu anggota yang menjalani rawat jalan, alhamdulillah kondisinya makin membaik. Untuk dua lainnya, masih dalam masa pemulihan setelah operasi. Kami memastikan seluruh dukungan dan perhatian kami terus mengalir untuk mereka yang menjadi garda terdepan saat kejadian,” ujar Mashudi di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire, Selasa (3/6).

Sebagai bentuk kepedulian, Mashudi juga menyerahkan bantuan dana secara langsung kepada ketiga petugas yang terluka. Bantuan ini merupakan amanah dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.

“Ini adalah bentuk perhatian dari Pak Menteri atas dedikasi para petugas Lapas Nabire. Beliau juga menyempatkan berkomunikasi langsung lewat panggilan WhatsApp dengan salah satu petugas yang terluka,” kata Mashudi.

Dalam kunjungannya, Mashudi turut didampingi oleh Kapolda dan Wakapolda Papua Tengah, serta Direktur Kepatuhan Internal dan Direktur Perawatan Kesehatan dari Ditjenpas.

Mereka bersama-sama meninjau situasi di Lapas Nabire yang kini dilaporkan dalam kondisi aman dan terkendali.

Mashudi menyampaikan arahan kepada seluruh jajaran petugas Lapas untuk terus menjalankan tugas dengan penuh kesungguhan dan profesionalisme. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan semua pihak, termasuk TNI, Polri, dan lembaga penegak hukum lainnya.

“Menjadi petugas pemasyarakatan adalah tugas yang sangat mulia. Karena itu, teruslah berkoordinasi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder seperti Polda, Polres, Kodim, hingga Brimob,” tegasnya.

Ia juga menyoroti perlunya pelatihan berkelanjutan bagi petugas pemasyarakatan agar semakin siap menghadapi tantangan kerja.

Usai peninjauan di RSUD, Dirjenpas melanjutkan koordinasi ke Korem Nabire sebagai bagian dari langkah penguatan pengamanan. Sementara itu, proses pencarian terhadap narapidana yang melarikan diri dalam insiden tersebut masih berlangsung, bekerja sama antara Lapas Nabire dan Polres setempat.

Hingga saat ini, Lapas Nabire dihuni oleh 218 warga binaan, meski kapasitas idealnya hanya 150 orang. Jumlah petugas pengamanan per regu tercatat hanya lima orang, menambah tantangan dalam menjaga stabilitas keamanan.(den/ril).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *