Foto : Para peserta Pelatihan. (armizi/Radar Sriwijaya)
Radarsriwijaya.com, (OKU).- Sebanyak 30 orang remaja dikabupaten OKU mengikuti pelatihan jenis barista yang diselenggarakan oleh lembaga Bina Ilmi Baturaja OKU di ruang rapat seketariat partai golongan karya rabu (26/07/2023) yang dibuka oleh wakil ketua DPRD Yoni Risdianto, SH dihadiri ketua Himpuman penyelenggara pelatihan dan kursus indonesia (Hipki) Sumsel Aprili Maulidin, S.I. Kom.
Aprili Maulidin dalam sambutannya mengatakan, Lembaga bina ilmi ini merupakan lembaga yang bergerak di bidang kuliner dan ini kali pertama melakukan pelatihan, kali ini Program pendidikan kecakapakan kerja (PKK) jenis keterampilan barista.
Nanti lanjut Aprili para peserta ini akan diajari oleh instruktur bagaimana cara membuat kopi yang baik seperti yang ada di cafe dan mall, bukan kopi yang biasa kita temui di rumah makan atau warung kopi.
“Kalau kopi yang di rumah makan dan warung pembuatannya masih manual, tapi kalau di cafe dan mall sudah menggunakan mesin termasuk memasak biji kopinya memakai mesin sehingga kematangannya bisa sempurna, dan takaran kopinya sudah pasti pas dan kopinya juga bermacam-macam.”ucapnya.
Yoni Risdianto, SH wakil ketua DPRD OKU mengatakan, Pelatihan seperti ini memang sangat langka, dibaturaja baru kali ini diadakan dan kegiatan positif seperti ini harus sering dilakukan.
“Sekarang ini kalau kita mempunyai keahlian salah satunya membuat kopi seperti ini, kita bisa memiliki pekerjaan dan bisa menghasilkan uang bahkan bisa membuka lapangan kerja.”jelasnya.
“Saya harap untuk para peserta ikuti pelatihan ini dengan baik, hasil dari pelatihan ini nanti bisa kalian manfaatkan untuk bekerja dan juga membuat lapangan kerja,”cetusnya.
Hendra Meisyah ketua lembaga bina ilmi baturaja menyampaikan, Pelatihan ini diselenggarakan selama tiga minggu dan ini merupakan kegiatan dari kementerian pendidikan pusat yang membidangi lembaga pelatihan peserta nanti akan mendapatkan sertifikat.
Pelatihan ini diikuti oleh tiga puluh orang peserta, memang sebenarnya masih banyak yang ingin mengikuti namun koutanya terbatas hanya tiga puluh orang tidak bisa di tambah lagi, mudah-mudahan nanti akan ada pelatihan lagi, sementara untuk peserta ini berusia 17 sampai 25 tahun mulai dari tamatan SMP hingga SMA/SMK sederaja yang belum memiliki perkerjaan.
Hadir dalam acara Kasi pembinaan lembaga pendidikan non formal Junaidi dan Andi Mulia Bakti dan tamu undangan lainnya.(Diq)