Photo : Anyaman besi proyek lanjutan pembangunan jembatan Rantau Bayur yang mendapat protes dari masyarakat Kecamatan Rantau Bayur.
Banyuasin, Radarsriwijaya — Proyek lanjutan pembangunan jembatan di wilayah Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin, kini mulai di soal masyarakat. Lantaran diduga pekerjaan tiang jembatan dikerjakan asal jadi.
Tokoh Masyarakat Rantau Bayur Masohan MD mengatakan, jika menyikapi dari masyarakat desa, pekerjaan ini dinilai asal-asalan, karena jika kurang pengawasan pengerjaannya asal-asalan.
“Kemarin saya tinggal jadwal mereka mau ngecor tetapi saat ini pemasangan besi pun belum siap. Disini kita saksikan sendiri bahwa sampai detik ini pemasangan besi belum siap, jelas warga awam saja melihat anyaman, susunan besi tak layak. Apalagi ahli bangunan proyek.” ujarnya.
Menurutnya, Kamis (14/1/2021) pengerjaan ini sangat meragukan dan sangat mengecewakan kami sebagai masyarakat. Jelas dilihat dari ikatan besi saja kurang baik.
“Jika untuk ukuran besi itu sudah pas, akan tetapi jarak pemasangan besinya kurang pas, bahkan sampai ditiadakan sama sekali,” ungkap Masohan yang meminta pihak terkait benar – benar mengawasi pekerjaan jembatan ini.
Harapan kami sebagai masyarakat untuk Dinas PU setidaknya mereka harus standby di lokasi pembangunan. Diakuinya untuk pemasangan besi di area laut itu diluar pemantauan.
“Sepengetahuan saya belum ada orang PU yang memantau pemasangan besi untuk mengetahui bagaimana pekerjaannya yang sebenarnya,” tutur Masohan yang bertanggungjawab terkait laporannya ke media ini.
Menurutnya, dari pengerjaan ini yang sangat mencurigakan yaitu tidak pernah melakukan pengecoran pada siang hari, setiap melakukan pengecoran pasti malam hari dan tidak ada pengawasan sama sekali.
“Meskipun ada pengawasan sepertinya pihak PU diam saja, untuk pengecoran panjang waktu itu ada pengawasan dari pihak PU tetapi melihat pengecoran, panjang di campur lumpur dan di campur air itu didiamkan saja oleh pihak PU,” ungkapnya, seraya mengatakan dirinya bertanggungjawab atas keterangan ini dan apapun bentuk protes dari proyek siap dihadapinya.
Sementara itu, petugas pengawas pengerjaan proyek Bagong mengatakan, untuk pemasangan besi itu memang belum dipasang.
“Untuk pengecoran pada malam hari itu karena di siang pemasangan besi belum siap, dan dilanjutkan pengecoran di malam hari,” tukasnya.(ags)