Radar Sriwijaya (OKI) – Merasa kesal tuntutannya tak kunjung ditindaklanjuti
Sekitar 60 orang perwakilan masyarakat dua desa di Kecamatan Kayuagung yakni Desa Celikah dan Desa Arisan Buntal melakukan aksi unjukrasa dihalaman kantor Pemerintah Kabupaten OKI, Senin (15/10), menuntut agar PT Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan jalan tol bertanggungjawab atas kerugian yang dialami para warga.
Tuntutan ini sebelumnya sudah disampaikan warga kepada pihak perusahaan namun tak kunjung ada realisasi bahkan terkesan diulur-ulur.
Aksi damai ini didampingi Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Kabupaten OKI yang dimotori Jamaludin Aproni, Saripudin Goeshar dan Ustadz Kanda Budi Setiawan terkait dampak negatif dari proyek pembangunan jalan tol ruas Mesuji-Kayuagung-Palembang yang dialami para warga dua desa tersebut.
Dalam pernyataan sikapnya, warga Desa Arisan Buntal dan Celikah mendesak Pemerintah Kabupaten OKI dan menuntut PT Waskita Karya bertanggung jawab memperbaiki kerusakan jalan dan polusi udara (debu) di jalan poros Desa Arisan Buntal, akibat beban angkutan material pembangunan jalan tol.
Warga Juga menuntut agar pihak perusahaan menghidupkan kembali tanaman buah-buahan warga Desa Arisan Buntal yang mati dan ikan-ikan kolam yang hilang akibat banjir disebabkan oleh penimbunan jalan tol, dan mengganti kerusakan rumah warga Desa Celikah akibat pergeseran tanah disebabkan oleh beban timbunan stock file batu koral material jalan tol.
Bahkan dalam aksi tersebut, warga mengancam jika dalam waktu 7 hari tidak ada respon dari PT Waskita Karya, maka warga akan memblokir jalan dan menghentikan segala aktifitas pembangunan jalan tol.
Mendapati aksi damai tersebut, akhirnya pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI melalui Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat serta Dinas Pertanahan OKI mempersilahkan perwakilan warga dengan didampingi SHI duduk bersama di ruang rapat Setda OKI, membahas permasalahan yang terjadi.
“60 orang yang ikut demo ini semua warga Desa Arisan Buntal dan Desa Celikah. Sebenarnya permasalahan ini sudah dua kali kami sampaikan dengan menyurati PT Waskita Karya, tetapi belum juga ada tanggapan,” ungkap koordinator aksi Jamaludin Aproni didampingi Saripudin Goeshar dalam pertemuan tersebut.
Selanjutnya, satu persatu perwakilan warga dari Desa Arisan Buntal Maupun desa Celikah menyampaikan keluhan mereka yang didengarkan langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda OKI Drs H Antonius Leonardo, M.Si dan Kadis Pertanahan OKI Pratama Suryadi, serta semua yang hadir dalam kesempatan itu.
Alhasil, lantaran pertemuan tersebut tak satu pun dihadiri oleh pihak PT Waskita Karya, maka dihadapan perwakilan warga dan semua yang hadir, Asisten I pemlab OKI merencanakan akan dilakukan pertemuan kembali antara masyarakat dan pihak PT Waskita yang difasilitasi oleh pemkab OKI.
“Namun saya meminta agar warga menyiapkan tuntutan secara tertulis berikut dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas tersebut.” ujarnya.
Setelah disepakati akan adanya pertemuan lanjutan, perwakilan warga merasa cukup puas dan bersedia menunggu undangan dari pemkab OKI sembari mempersiapkan tuntutan secara tertulis yang disertai dengan bukti-buktinya.(bud)