Warga PALI Tangkap Ular yang Kerap Makan Ternak

Radar Sriwijaya – Warga Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dikejutkan dengan penangkapan ular Piton sepanjang 8 meter di sebuah sungai yang tak jauh dari pemukiman penduduk, Jumat (22/6/2018).

Dari informasi yang diperoleh di lapangan, tertangkapnya hewan melata bercorak batik itu, bermula dari kecurigaan warga yang kerap kehilangan hewan ternak kambing dan ayam. Warga curiga karena setiap kali hewan peliharaan warga yang hilang selalu ada bekas jejak menuju sungai, begitu ditelusuri dari bekas jejak tersebut warga menemukan seekor ular piton yang sedang berada dalam semak belukar.

“Dengan alat seadanya kami beramai-ramai melakukan penangkapan ular tersebut, alhasil ular yang sering memangsa hewan peliharaan warga itu, berhasil kami tangkap dalam kondisi hidup dan kami bawa pulang,” ujar Sudarmi salah satu warga setempat yang ikut menangkap ular tersebut, Jumat (22/6/2018).

Namun sayangnya menurut Sudarmi setibanya di rumah ular tersebut sudah dalam keadaan mati, kemungkinan kurang oksigen atau terlalu kencang pada saat mengikatnya pada saat di dalam karung ketika dibawa menuju pulang, dan kondisi perut ular itu buncit seperti ada sesuatu di dalamnya.

“Untuk memastikan ular itu adalah penyebab ternak kambing warga yang sering hilang, ular itupun kami belah perutnya dan ternyata dugaan kami benar, dari dalam perut ular itu ada seekor anak kambing berwarna hitam,” imbuhnya

Selain itu berdasarkan penuturan Erika Peru, Kepala Desa setempat, sepakan sebelumnya warga pernah menangkap ular jenis yang sama hanya saja besar dan panjangnya tidak seperti ular yang ditangkap warga saat ini, dia menduga kedua ular piton itu adalah merupakan pasangan jantan dan betina.

“Sepekan yang lalu warga kita juga pernah mengkap ular dengan jenis yang sama, tapi lebih pendek dengan panjang 5 meter. Namun, yang ini cukup lumayan panjang sekitar 8 meler, rencananya kalau masih hidup akan kami serahkan kepada pihak terkait, namun oleh karena sudah mati, mungkin akan kami kuburkan saja.” singkatnya. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *