Gerhana Bulan Tanda Kebesaran Allah SWT

Radar Sriwijaya (Muba) – Sejumlah masjid di wilayah kabupaten Musi Banyuasin misalnya di kecamatan Babat Toman hampir seluruh masjid menggelar shalat gerhana berjamaah beserta tausiah agama untuk memaknai adanya fenomena langkah “Super Blue Blood Moon”.

Berdasarkan pantauan radarsriwijaya.com di Masjid Nurul Amal Kelurahan babat lingkungan III, Rabu 31/01/2018, umat Muslim mulai meramaikan masjid sejak shalat magrib.

Setelah menyelesaikan shalat magrib berjamaah, iman yang memimpin shalat langsung mengumandangkan zikir, takbir serta doa terbaik . Kemudian memasuki waktu sholat isya, seluruh jamaah yang memadati masjid tersebut kembali menggelar shalat berjamaah.

Ustd Meiyanto, S.Ag Pengurus masjid Nurul Amal mengatakan bahwa fenomena ini sangat Langka terjadi di Indonesia, setidaknya butuh puluhan atau ratusan tahun untuk fenomena alam ini.

“Jadi, fenomena seperti itu hanya Allah SWT yang bisa membuatnya, tidak satu pun manusia yang bisa membuat fenomena itu, karena itu, sebagai umatnya, sepantasnya kita menjalankan apa yang telah diamanahkan oleh Rassulullah Muhammad SAW agar Sholat Sunat Gerhana ketika Gerhana datang” kata Meiyanto.

Sementara itu, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Babat Toman, Ustadz Imam Irfa’i,S.Kom.I mengatakan baik Gerhana bulan atau matahari juga pernah terjadi pada zaman Rasulullah, kemudian bersamaan dengan itu, dalam kisahnya putra Rasulullah yakni Sayyidina Ibrahim meninggal dunia, lantas isu itu merebak dan kaum Yahudi mengatakan bahwa Rasulullah akan dapat musibah, maka, Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk Sholat Gerhana agar peristiwa ini tidak mengganggu keimanan dan ketauhidan kaum muslim.

Lalu rosulullah mengatakan “Matahari dan bulan adalah dua tanda kebesaran Allah. Keduanya mengalami gerhana bukan karena atau sebab bagi kematian atau kelahiran seseorang.”

Selanjutnya Nabi Muhammad menganjurkan untuk melaksanakan salat, bertasbih, berzikir, bertahlil, bersedekah, dan memerdekakan budak.

Kemudian, terkait apa saja yang dilakukan pada saat Gerhana bulan datang. Ustadz Imam Irfa’i menjelaskan yakni, pertama, Perbanyak dzikir, takbir, istighfar dan amalan lainnya. Kedua, Kerjakan shalat gerhana secara berjamaáh di masjid atau ditanah lapang.

Ketiga, wanita diperbolehkan shalat gerhana bersama kaum pria dan terakhir, dengarkan khutbah setelah shalat gerhana.(yal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *