Dirjen: Keberhasilan Inovasi Desa di Muba Bisa Jadi Contoh di Skala Nasional

Radar Sriwijaya – Perkembangan pesat 227 desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam melakukan inovasi disambut baik oleh pemerintah pusat.

Hal tersebut setelah desa-desa yang ada di Muba melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan BumDes yang dinilai dapat meningkatkan kesejateraan warga pedesaan di Muba.

“Saya sangat mengapresiasi perkembangan desa-desa yang ada di Muba karena sangat mandiri dalam pengembangan inovasi, ini patut menjadi contoh di skala nasional.

Saya secara pribadi terus terang kagum dengan cara Bupati Muba dalam mengembangkan desa di Muba dengan program-program terobosan,” kata Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Dr Taufik Majid di sela-sela Pembukaan Forum Rembug Desa dan Bursa Inovasi Desa di Stable Berkuda Sekayu, Selasa (5/12/2017).

Menurut Taufik, Kabupaten Muba ini memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang diimbangi dengan kreativitas sumber daya manusianya dan hal itu juga didukung secara langsung oleh Pemkab Muba.

“Banyak inovasi yang tergabung di dalam BumDes di Muba ini akan menjadi prioritas perhatian kami ke depan untuk terus di support,” ujarnya.

Saat ini Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes DTT) mempunyai program yang bakal diterapkan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan salah satunya Bursa Inovasi Desa.

“Banyak potensi yang dimiliki oleh Muba dan ini sangat baik, selain itu dengan dipimpin oleh Bupati yang berkomitmen mensejaterahkan masyarakat Pedesaan, tentu ini dikawal terus,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Muba H Dodi Reza Alex, mengungkapkan, banyak produk unggulan yang terpusat di desa-desa.

“Bursa inovasi di Muba ini bukan hanya seremonial saja, tetapi sudah terbukti implementasinya di lapangan yang berdampak mendongkrak kesejahteraan masyarakat desa,” kata Dodi.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini menargetkan dalam waktu dekat beberapa desa di Muba bisa melakukan hilirisasi karet.

“Saat ini kita akan segera mengolah karet untuk campuran pembangunan jalan aspal.

Inovasi ini juga dapat membantu petani karet sehingga tidak khawatir lagi meskipun harga karet rendah.

Selain itu saya menegaskan kepada desa yang ada untuk menonjolkan produk unggulan yang ada di desanya, agar dapat meningkatkan perekonomian di desa masing-masing,” jelasnya. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *