Satgas Tidak Serius Laksanakan SK Bupati

**Terkait penanggulangan kerusakan jalan.

KAYUAGUNG – Sejumlah satgas penanganan pemeliharaan dan pengawasan ruas jalan yang dibentuk oleh Bupati OKI pada bulan maret lalu hingga saat ini belum ada yang melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Sejumlah perusahaan yang termasuk dalam satgas  ini seolah tidak serius melaksanakan SK Bupati OKI nomor : 800/231/KEP.PUPR/OKI/2017, hal ini terlihat lemahnya koordinasi yang dilakukan. Meskipun sudah ada yang melakukan perbaikan kerusakan jalan sebagai langkah tanggap darurat, namun sebagian lagi ada juga yang hingga saat ini belum melakukan aksinya meskipun sudah dibagi wilayah masing-masing sesuai dengan SK satgas penanganan pemeliharaan dan pengawasan ruas jalan.

Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi satgas penanganan pemeliharaan dan pengawasan ruas jalan yang dipimpin oleh kepala Bappeda OKI Makruf CP, Kamis (13/7) dikantor Bappeda OKI.

“Memang belum ada yang menyampaikan laporan,  dan hari ini baru ada yang menyampaikan hasil kegiatannya,  itupun setelah kita minta. ” kata Makruf.

Dalam rapat tersebut Makruf juga terlihat geram karena rapat satuan petugas (Satgas) penanggulangan jalan rusak di dalam Ogan Komering Ilir (OKI) dihadiri hanya separuh peserta. Bahkan, rapat di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) OKI kemarin hanya dihadiri separuh perusahaan perkebunan dan camat.

Lebih kurang 29 perusahaan yang masuk dalam Satgas telah diundang dalam rapat evaluasi. Nyatanya, hanya 50 persen atau 14-15 perusahaan yang datang. Parahnya, perusahaan bukan mengutus orang yang berkompeten namun justru menghadirkan karyawan yang tidak bisa mengambil kebijakan.

“Rapat ini, termasuk perusahaan apa saja yang tidak hadir akan saya laporkan ke bupati,”janji Makruf. Iapun menyindir PT Bumi Mekar Hijau yang mengutus karyawan tak berkompeten menghadiri rapat itu. “Mana manajernya, tolong sampaikan,”pesan dia.

Kepala Bappeda didampingi Sujasmin selaku Sekdin PU dan Penataan Ruang OKI menyindir sejumlah Satgas (perusahaan) di zona perbaikan jalan Kayuagung-Sepucuk yang tidak hadir rapat kemarin.

“Perbaikan jalan di zona ini hanya 4 KM dan memang sudah selesai, tapi alangkah baiknya jika Satgasnya hadir. Ini akan saya laporkan ke bupati pada undangan berikutnya, Jika 3 kali berturut diundang tetap tak hadir, maka kami serahkan kepada yang berwajib, atau perlu ditinjau perizinan maupun operasionalnya.”kata Makruf.


Rapat Koordinasi satgas penanganan, pemeliharaan dan pengawasan ruas jalan.

Menurut Makruf, Satgas ini sesuai dengan tugasnya melakukan perbaikan jalan yang sifatnya sangat mendesak, ada 12 paket proyek perbaikan jalan yang menjadi tanggungjawab Satgas dari dana CSR perusahaan.

“Pekerjaan ini kami laporkan ke KPK, karena CSR perusahaan disinyalir rawan korupsi. Kami 3 bulan sekali menyampaikan laporan,”jelasnya pula.

Adapun 12 paket proyek perbaikan ruas jalan yang harus dikerjakan Satgas yakni jalan Kayuagung-Sepucuk, Talang Jaya-Sungai, Cengal-Sungai, SP 1 Sumber Hidup-Talang Jaya, Bumi Agung-Cahaya Tani, Dabukrejo-Catur Tunggal-Cahaya Mas.

Kemudian Ruas jalan Surya Adi-Sumber Deras-Margo Bhakti, SP 1 Sumber Hidup-Karang Endah, Simpang Lebung Gajah-Ujung Tanjung, Suka Mukti-Mekar Wangi-Mulya Jaya, Negeri Sakti-Sukamulya, Balian-Pagar Dewa, Lebung Gajah-Ujung Tanjung.

Ahmad Syamsir mewakili Forum CSR OKI menambahkan, pihaknya kecewa karena permohonan fasilitas kendaraan operasional tidak dikabulkan.

“Karena kendaraan itu akan kami gunakan untuk mengawasi sejauhmana pelaksanaan perbaikan jalan,”ucapnya.

29 perusahaan yang wajib bergotong royong memperbaiki jalan yakni Lonsum, Waskita Karya, BMH, Sampoerna Agro, OKI Pulp and Paper Mills, Telaga Hikmah,  Sawit Selatan, Samora Usaha Jaya, Aek Tarum, Tania Selatan, Dinamika Graha dan lainnya.

Sementara itu pihak PT Sampoerna Agro melalui Tondi Sianturi departemen corperate mengatakan,  pihaknya telah melakukan upaya perbaikan sesuai dengan ruas jalan yang tercantum dalam SK bupati.

“Kita sudah melakukan perbaikan sepanjang 3600 meter yang terdiri dari 43 titik atau spot kerusakan,selain perbaikan jalan berupa pengerasan dengan batu,  proyek pembangunan gambangan dengan batang kelapa sawit sepanjang 730 meter.  Selain itu ada juga pembangunan gorong-gorong.” Katanya .(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *