PT Waskita Kabulkan Tuntutan Warga

**Kompensasi Rp.750 ribu per kk

KAYUAGUNG  – Puluhan Kepala Keluarga (KK) Korban Banjir Dampak Dari Pembangunan Jalan Tol di Desa Celikah Kecamatan Kayuagung OKI akhirnya bisa bernapas lega.

Pasalnya, pihak perusahaan PT Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan akhirnya menyanggupi memberikan kompensasi bagi masyarakat yang terkena dampak banjir yang berada di RT 03,04,05  LK I Kelurahan Sukadana.

Koordinator warga, Hari Putra mengatakan, Awalnya ada 150 KK yang mengajukan klaim kerugian, namun setelah dilakukan verifikasi akhirnya ada 82 KK, masing-masing Rt 03 sebanyak 32 KK, Rt 04 sebanyak 41 KK  dan Rt 05 sebanyak 9 KK.

“Kopensasi di  berikan setelah diverifikasi ulang dan memang benar-benar terdampak banjir.” Kata Hari, Jumat (9/6).

Menurutnya kompensasi yang diberikan kepada 82 Kepala Keluarga dengan nilai yang sama yaitu Rp. 750 ribu/KK.

“Warga pada prinsipnya menerima dan tidak berkeberatan atas besaran kompensasi penyerahannya akan diserahkan pada tanggal 15 juni 2017 mendatang, di kediaman koordinator warga” Ujarnya.

Dengan telah dibayarkan kompensasi ini warga berharap agar kejadian banjir tidak akan terulang lagi pada tahun me datang.

Sekedar mengingatkan, bencana banjir yang dialami oleh warga kelurahan sukadana Kayuagung yang terjadi hingga satu bulan lantaran adanya pembangunan jalan tol yang menutup saluran air.

Ketua RT 5 Kelurahan Sukadana Kayuagung, Akmal menegaskan, selama ini bahkan puluhan tahun kawasan mereka bebas banjir. Namun ketika ada proyek penimbunan di lokasi tol Kayuagung-Palembang persisnya di Desa Celikah Kayuagung,  pemukiman warga justru terendam banjir ketika hujan.

Selama ini buangan air limbah rumah tangga dan hujan mengarah ke Desa Celikah. Namun ketika adanya penimbunan tanah di proyek tol di Desa Celikah, namun air sulit mengalir karena tertutup timbunan tanah.

Untuk mengatasi hal tersebut sejumlah pihak turun tangan termasuk DPRD OKI dengan memanggil pihak-pihak terkait, hasilnya, untuk menurunkan debit air, pihak perusahaan membuat sodetan dengan menggunakan box kontainer hingga akhirnya debit air turun.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *