Awasi Distribusi Sembako untuk Cegah Penimbunan

KAYUAGUNG – Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan kwbutihan bahan pokok dalam bulan ramadhan ini, Kepolisan Resor Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus  melakukan pengawasan  terhadap pendistribusian sembako untuk kebutuhan masyarakat di Bumi Bende seguguk.

Kapolres OKI AKBP Ade Heriyanto melalui Kasat Reskrim AKP Haris Munandar, mengatakan pengawasan ini sesuai dengan arahan Kapolri,  yang memerintahkan jajarannya di tingkat Daerah  di seluruh Indonesia untuk memantau harga dan kondisi sembako di pasar selama Ramadan.

“Apa yang diperintahkan dan arahkan sudah  kita kerjakan. Kita melaksanakan apa kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh polri,” ungkapnya.

Menurut dia,  Pengawasan  penditribusian terhadap sembako dilakukan  agar sesuai dengan tujuan untuk menghindari adanya mafia penimbunan sembako yang  menyebabkan harga melambung tinggi.

“Hal ini merupakan bentuk Penguatan harkamtibmas Kepolisian dengan mengamankan program perioritas nasional dan paket kebijakan ekonomi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan sembako kepada masyaarakat.” Ujar Haris.

Dari Pemantauan harga, stok serta pengawasan di distributor-distributor sembako yang ada di wilayah tugasnya, sampai saat ini belum ditemukan adanya Penimbunan sembako.

“Kita sudah melakukan Sidak bersama dinas perdagangan, di pasar kayuagung, sampai saat ini kita belum menemukan adanya penimbunan sembako di Kayuagung,” katanya.

Menurut Dia, Pedagang sembako di Kayuagung, selama ini mengambil pada distributor yang ada di Palembang dan di Lampung,” Dikayuagung tidak ada Gudang distributor, disini hanya ada pedagang kecil saja, jadi tidak ada penimbunan sembako di kayuagung,” ungkapnya.

Pihaknya mengharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat jika ada dugaan penimbunan sembako segera melaporkan kepada polisi terdekat untuk segera ditindak lanjuti, karna sangat merugikan masyarakat” tegasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten OKI Sudiyanto Djakfar, mengatakan pihaknya mengimbau kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga sewenang-wenang demi untuk mencari keuntungan pribadi dengan memanfaat situasi.

“Kenaikan komoditi yang sangat mencolok pada komoditi bawang putih mencapai Rp 60 ribu/kg, kemudian harga daging ayam Rp 35 ribu/kg, daging sapi Rp 150 ribu/kg dan telur ayam dari Rp 18 ribu sekarang naik menjadi Rp 20 ribu/kg,” tambahnya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *