Buron Dua Tahun, Pelaku Pembunuhan Diringkus

Radar Sriwijaya (OKU)– Setelah buron selama dua tahun, otak pelaku ( Perncuri – red ) sekaligus disertai pembunuhan, Mulyadin (24) warga Batumarta 1 Kecamatan Lubukraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumsel akhirnya gagal meratau ke pulau jawa bersama keluarganya.

Rencana keberangkatan ketua tim “rampok” yang sempat lolos meski temannya Pran Sara (20) dan Ujang Saputra (23) sudah dipenjarakan lebih awal ini,tercium saat Mulyadin bersama keluarganya sudah berada di salah satu loket pemberangkatan Bus di jalan lintas sumatera Baturaja Timur.

Mulyadin ditangkap tanpa perlawanan hingga terpaksa membatalkan rencana keberangkatannya ke pulau jawa setelah petugas mencium keberadaan tersangka yang berlebaran dikampungnya Batumarta 1. Pencurian dan pembunuhan dua tahun lalu.

Menurut Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari didampingi Kabag OPS, Kompol Yuskar dan Kasat Reskrim, AKP Alex Andrian SKom dan Kapolsek Baturaja Timur, AKP Saharuddin Senin (2/7) Peristiwa terjadi Senin 25 Juli 2016, sekitar pukul 15.30 Wib di kebun milik korbannya berinisial DD (65) salah satu petani didesa Sukamaju Kelurahan Sepancar Lawang Kulon Baturaja Timur. Korban sendiri tercatat sebagai warga Blok A Batumarta 1 Kecamatan Lubukraja.

“Pelaku ini berkomplot tiga orang. Pran Sara dan Ujang Saputra ditangkap beberapa waktu lalu, sedangkan pelaku Mulyadin di tangkap saat hendak mengajak keluarganya mudik ke Pulau Jawa, jumat akhir juni kemarin ” kata AKBP NK Widayana.

Komplotan pelaku ini kata Kapolres memukul korban dibagian punggung serta kepala menggunakan kayu lalu menusuk korban dibagian kepala, dada, perut serta pinggang menggunakan obeng yang sebelumnya sudah dibawa atau disiapkan,hingga korban tak berdaya.
pelaku juga menutup mulut serta mengikat korban hingga tidak bergerak lalu tewas.

Ditambahkan sebelum pembunuhan ini, pelaku mencuri/membongkar rumah korban saat ditinggal pemiliknya,lalu menggondol 1 (satu) Unit HP Nokia Milik Korban.

Namun dua jam kemudian pelaku kembali datang ke TKP karena ada kabar jika korban DD setiap kali kekebun selalu membawa uang, hingga terjadi peristiwa berdarah ini.(Diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *